Amerika Serikat dan Meksiko akan membahas perombakan dalam usaha bersama mereka memerangi kartel-kartel narkoba selama kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Jumat (8/10).
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador mengatakan Meksiko tidak lagi menginginkan helikopter tempur dan senjata lain untuk memerangi pengedar narkoba, dan malah mendesak Amerika Serikat untuk berinvestasi dalam pembangunan ekonomi regional.
Menjelang kunjungan Blinken, yang pertama ke Meksiko sebagai Menteri Luar Negeri AS, Washington mengindikasikan bahwa pihaknya siap untuk mengubah program berusia 13 tahun yang disebut Prakarsa Merida yang menyediakan senjata militer, dukungan teknis dan pelatihan keamanan AS untuk Meksiko.
"Kami yakin sudah saatnya kami meninjau kembali kerja sama keamanan bilateral kami," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan.
Ia mengatakan Washington ingin melihat kemajuan signifikan yang telah diraih Prakarsa Merida dipertahankan, dan kerja sama itu diperdalam dengan melakukan pendekatan terbaru yang memperhitungkan ancaman masa kini.
Pemerintah Meksiko sendiri menyerukan diakhirinya Prakarsa Merida. Lopez Obrador berpendapat bahwa berinvestasi dalam proyek-proyek pembangunan justru lebih bermanfaat karena akan membantu melawan tidak hanya perdagangan narkoba tetapi juga arus migran -- tantangan besar lain yang dihadapi kedua negara.
Di bawah Prakarsa Merida, Amerika Serikat telah memberi Meksiko sekitar $3 miliar sejak 2008 untuk pelatihan penegakan hukum dan pengadaan peralatan seperti helikopter Black Hawk.
Pada saat yang sama, pihak berwenang AS telah fokus membantu Meksiko menangkap sejumlah gembong narkoba seperti Joaquin "El Chapo" Guzman dan mengirim mereka ke Amerika Serikat untuk diadili.
Blinken, yang didampingi Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Alejandro Mayorkas, akan mengadakan pertemuan dengan Lopez Obrador dan sejumlah pejabat tinggi Meksiko lainnya, termasuk Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard, selama kunjungan satu harinya.
Meksiko akan menggunakan pembicaraan itu untuk mendorong langkah-langkah mempercepat ekstradisi antara kedua negara dan mengurangi aliran senjata dari Amerika Serikat, kata Ebrard pekan ini.
Pada Agustus, Meksiko mengajukan gugatan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap sejumlah produsen senjata utama AS di pengadilan Boston atas aliran senjata lintas batas ilegal yang dituduh memicu kekerasan terkait narkoba.
Meksiko dilanda pertumpahan darah terkait kartel yang telah menyebabkan lebih dari 300.000 orang terbunuh sejak pemerintah mengerahkan militer dalam perang melawan narkoba pada 2006.
BACA JUGA: Meksiko Tangkap Gembong Narkoba yang Dideportasi dari ASBanyak ahli percaya bahwa strategi militerisasi telah gagal karena telah mengakibatkan kartel terfragmentasi menjadi sel-sel yang lebih kecil dan lebih kejam, sementara obat-obatan terus membanjiri Amerika Serikat.
Kerangka kerja keamanan baru akan fokus "tidak hanya pada kejahatan, tetapi juga pada penyebab kejahatan yang mendasarinya," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.
"Kami akan mencari cara untuk meningkatkan upaya bersama untuk mengurangi permintaan akan narkotika," katanya.
Kedua negara akan terus memburu kartel-kartel, termasuk laboratorium dan rantai pasokan mereka, kata pejabat itu.
Strategi baru akan lebih menekankan pada penghentian aliran senjata api dan uang narkoba dari Amerika Serikat ke Meksiko, untuk mencegah kartel-kartel memperoleh pendapatan, tambahnya. [ab/uh]