AS, Mesir Berusaha Hidupkan Proses Perdamaian Israel-Palestina

Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi (kanan) menerima kunjungan Menlu AS John Kerry di Kairo, Rabu (18/5).

Amerika Serikat dan Mesir hari Rabu (18/5) mencari cara untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Israel-Palestina.

Sebelumnya, Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi mengatakan pekan ini bahwa ia akan "melakukan segala upaya" untuk mencapai penyelesaian.

Menteri Luar Negeri Amerika Negeri John Kerry bertemu dengan pemimpin Mesir itu di Kairo, dengan juru bicara Departemen Luar Negeri kemudian mengatakan, John Kerry "menyampaikan apresiasi" kepada Presiden El Sissi atas "dukungan kuatnya untuk memajukan perdamaian Arab- Israel."

Tetapi juru bicara Mark Toner tidak - merinci sesuatu upaya khusus – untuk menghidupkan kembali proses perdamaian Israel- Palestina yang - macet pada tahun 2014 -tanpa - sesuatu kesepakatan.

Pertemuan Menteri Kerry dan Presiden El Sissi berlangsung sehari setelah pemimpin Mesir itu mengatakan kesepakatan Israel-Palestina akan membuat hubungan Kairo dengan Tel Aviv "lebih erat."

Presiden El Sissi mengatakan ada "kesempatan nyata " untuk perdamaian di wilayah itu. Dia mengatakan pakta Israel-Palestina akan "memberikan keamanan dan stabilitas bagi kedua belah pihak. Jika ini tercapai, katanya, kita akan memasuki tahap baru yang mungkin tidak ada yang bisa membayangkan sekarang."

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji "kesediaan Presiden El Sissi untuk – menempuh segala upaya guna memajukan masa depan yang damai dan – aman antara - Israel dan Palestina."

Mesir dan Israel mencapai - perdamaian pada tahun 1979, perjanjian pertama antara satu negara Arab dan negara Yahudi tersebut. [sp]