China: AS Minta Maaf atas Kesalahan Sebut "Republic of China"

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping bertemy di sela-sela KTT G20 di Hamburg pekan lalu (foto: dok).

China mengatakan Senin bahwa AS telah meminta maaf setelah Beijing secara resmi memprotes pernyataan Gedung Putih yang salah menyebut Xi Jinping sebagai presiden "Republic of China".

Dalam bahasa Inggris, Xi adalah presiden People's Republic of China, sementara Republic of China adalah nama resmi Taiwan, yang dianggap Beijing sebagai provinsi yang memisahkan diri dan menunggu penyatuan kembali.

"Pihak AS telah menyatakan bahwa mereka minta maaf atas kesalahan teknis ini dan mereka telah melakukan koreksi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang tentang kesalahan identifikasi tersebut dalam sebuah konferensi pers reguler Senin (10/7).

Gedung Putih membuat kesalahan itu dalam dokumen resmi pertemuan antara Presiden Trump dan Xi di sela-sela KTT G20 di Hamburg pekan lalu.

Hubungan antara China dan AS terganggu karena hubungan Amerika dengan Taiwan, terutama setelah Presiden Trump mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen tak lama setelah memenangkan Gedung Putih, yang selama ini menghindari pembicaraan langsung dengan Taiwan.

Sejak tahun 1979, Amerika Serikat telah mengakui posisi resmi China bahwa Taiwan adalah bagian dari China. Tapi Washington tetap menjadi salah satu sekutu Taiwan yang paling kuat meski kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik resmi. Pemerintah AS baru-baru ini menyetujui penjualan senjata bernilai $ 1,42 miliar kepada pulau itu. [as]