AS Peringatkan Sekutunya yang Masih Berbisnis dengan Iran akan Hadapi 'Risiko Besar'

Sigal Mandelker, Wakil Menteri Keuangan AS urusan Kegiatan Teroris dan Intelijen Keuangan

Sekutu-sekutu dan mitra Amerika akan menghadapi “risiko besar” kalau mereka terus mengadakan hubungan bisnis dengan Iran, termasuk kemungkinan dikenai sanksi-sanksi oleh Amerika.

Departemen perdagangan Amerika hari Selasa memperingatkan bahwa penggunaan perusahaan cangkang oleh Iran dan usaha pendanaan gelap untuk membiayai kegiatan-kegiatan jahatnya terus berlangsung, walaupun telah menandatangani perjanjian nuklir tahun 2015.

Pejabat-pejabat Amerika memperkirakan Iran akan terus meningkatkan kegiatan-kegiatan ilegal seperti itu.

“Rezim Iran akan menipu perusahaan-perusahaan kalian, menggerogoti integritas sistem keuangan kalian dan mengakibatkan perusahaan kalian menghadapi risiko terkena sanksi-sanksi kuat yang akan kami jalankan,” kata Sigal Mandelker, wakil Menteri Keuangan AS urusan Kegiatan Teroris dan Intelijen Keuangan.

Kata Mandelker lagi, semua kegiatan itu adalah untuk menggalang dana guna membiayai aksi-aksi teroris, pelanggaran HAM dan membantu kelompok teroris seperti Hezbollah, Hamas dan kelompok Houthi.

“Kami terus melihat Iran menggunakan taktik-taktik tipuan, termasuk penggunaan perusahaan cangkang untuk menembus pasar-pasar di luar negeri,” kata, Mandelker dalam pidatonya di Foundation for Defense of Democracies, sebuah lembaga riset di Washington.

Presiden Donald Trump bulan lalu mengumumkan Amerika menarik diri dari perjanjian nuklir tahun 2015 yang diadakan oleh kekuatan-kekuatan besar dunia dengan Iran.

Trump juga memerintahkan semua badan pemerintah Amerika untuk kembali menjalankan sanksi-sanksi atas Iran karena pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya atas perjanjian nuklir itu.

Tapi negara-negara Eropa masih enggan untuk membatalkan perjanjian tadi, denganmu syarat Iran terus mematuhi pasal-pasal yang tertera dalam perjanjian itu.

Para pejabat Uni Eropa juga telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi perusahaan kecil dan menengah yang selama ini melakukan hubungan dagang dengan Iran.

Mandelker memperingatkan bahwa Amerika akan “menjalankan sanksi-sanksi keuangan yang belum pernah dilakukan sebelumnya” atas pemerintahan Iran. [ii/ps]