AS: Rusia “Pikul Tanggung Jawab” Serangan Kimia Suriah terhadap Warga Sipil

Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson berbicara di Paris, Perancis, Selasa (23/1).

Amerika bersama sekutu-sekutunya di NATO hari Selasa (23/1) melancarkan kampanye menentang penggunaan senjata kimia di Suriah, dan mengecam Rusia karena melindungi rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad.

“Serangan baru-baru ini di Ghouta Timur menimbulkan kekhawatiran serius bahwa rezim Suriah Bashar Al Assad mungkin terus melanjutkan penggunaan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri,” ujar Menteri Luar Negeri Rex Tillerson di Paris.

Tillerson mengatakan sedikitnya 20 orang tewas hari Senin (22/1) dalam serangan gas klorin di kawasan yang dikuasi pemberontak di East Ghouta, di dekat Damaskus. Ia mengkritik Rusia dan dukungannya pada rezim Assad.

“Siapapun yang melakukan serangan itu, Rusia memikul tanggung jawab utama atas korban di East Ghouta dan warga Suriah lain yang tak terhitung jumlahnya yang menjadi sasaran senjata kimia sejak Rusia terlibat di Suriah,” ujar Tillerson dalam konferensi yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian tentang inisiatif menunjuk hidung mereka yang bertanggungjawab dalam serangan kimia itu.

Tillerson, bersama beberapa menteri luar negeri dari Perancis, Jerman dan Turki, adalah yang melancarkan “International Partnership Against Impunity for Use of Chemical Weapons” atau “Kemitraan Internasional Menentang Kekebalan Hukum atas Penggunaan Senjata Kimia” pada hari Selasa. Lebih dari dua puluh negara yang peduli mendukung komitmen politik itu untuk berbagi informasi tentang upaya memberantas penggunaan senjata kimia di seluruh dunia. [em/al]