Duta Besar AS untuk PBB Samantha Power mengatakan pemerintah AS siap menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia jika kedaulatan Ukraina dilanggar sekali lagi.
WASHINGTON DC —
Amerika mengatakan Rusia tampaknya menggunakan taktik sama di Ukraina timur yang digunakan untuk merebut dan mencaplok Krimea pada awal tahun ini.
Tembak-menembak antara pasukan khusus Ukraina dan pemberontak pro-Rusia merupakan satu lagi peningkatan konflik di Ukraina bagian timur, di mana penduduk pro-Rusia menimbulkan kekacauan untuk menuntut otonomi dari Kyiv.
Para pejabat Rusia bersikeras tidak memiliki rencana teritorial di Ukraina timur. Namun pemerintahan Obama melihat adanya peran tersembunyi Rusia dalam perkembangan baru-baru ini.
Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power, tampil dalam program stasiun televisi ABC “This Week.”
"Situasi ini menunjukkan semua tanda-tanda yang pernah kita lihat di Krimea. Profesional dan terkordinasi. Tak ada yang terlihat sebagai gerakan akar rumput," kata Samantha.
Bahkan sebelum meningkatnya ketegangan di Ukraina timur baru-baru ini, beberapa anggota DPR Amerika mendesak Amerika dan Eropa untuk mengambil sikap yang lebih tegas terkait perluasan wilayah Rusia.
Berbicara di stasiun televisi CBS dalam program Face Nation, Senator dari partai Republik John McCain mengatakan Presiden Vladimir Putin belum menanggung akibat yang signifikan atas tindakan Rusia.
"Pertanyaannya kini: apa yang kita lakukan, dan apa yang Putin lakukan? Jelas bahwa Putin berbesar hati karena kita hanya menjatuhkan sanksi terhadap beberapa orang, dan bahkan tidak memecat Putin dari G8. Dengan semua pasukan dikerahkan di sana, jelas bahwa Putin mempertahankan semua opsi," ujar McCain.
Duta besar Samantha Power menegaskan Rusia telah menanggung akibat dari pencaplokan Krimea, dan akan menanggung akibat yang lebih besar jika memperdalam krisis.
"Pasar saham Rusia anjlok 20 persen. Para penanam modal menarik diri. Dan itu hanya berdasarkan sanksi yang kini kita berlakukan. Presiden Barack Obama telah menjelaskan, ini tergantung pada sikap Rusia, sanksi energi, perbankan, dan pertambangan, mungkin bisa diberlakukan juga," tambahnya.
Ketika ditanya apakah Samantha Power yakin Presiden Rusia Vladmir Putin ingin menguasai Ukraina timur, ia mengatakan tindakan Moskow membuat kesimpulan itu dapat dipercaya, meskipun Rusia menegaskan itu tidak benar.
Tembak-menembak antara pasukan khusus Ukraina dan pemberontak pro-Rusia merupakan satu lagi peningkatan konflik di Ukraina bagian timur, di mana penduduk pro-Rusia menimbulkan kekacauan untuk menuntut otonomi dari Kyiv.
Para pejabat Rusia bersikeras tidak memiliki rencana teritorial di Ukraina timur. Namun pemerintahan Obama melihat adanya peran tersembunyi Rusia dalam perkembangan baru-baru ini.
Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power, tampil dalam program stasiun televisi ABC “This Week.”
"Situasi ini menunjukkan semua tanda-tanda yang pernah kita lihat di Krimea. Profesional dan terkordinasi. Tak ada yang terlihat sebagai gerakan akar rumput," kata Samantha.
Bahkan sebelum meningkatnya ketegangan di Ukraina timur baru-baru ini, beberapa anggota DPR Amerika mendesak Amerika dan Eropa untuk mengambil sikap yang lebih tegas terkait perluasan wilayah Rusia.
Berbicara di stasiun televisi CBS dalam program Face Nation, Senator dari partai Republik John McCain mengatakan Presiden Vladimir Putin belum menanggung akibat yang signifikan atas tindakan Rusia.
"Pertanyaannya kini: apa yang kita lakukan, dan apa yang Putin lakukan? Jelas bahwa Putin berbesar hati karena kita hanya menjatuhkan sanksi terhadap beberapa orang, dan bahkan tidak memecat Putin dari G8. Dengan semua pasukan dikerahkan di sana, jelas bahwa Putin mempertahankan semua opsi," ujar McCain.
Duta besar Samantha Power menegaskan Rusia telah menanggung akibat dari pencaplokan Krimea, dan akan menanggung akibat yang lebih besar jika memperdalam krisis.
"Pasar saham Rusia anjlok 20 persen. Para penanam modal menarik diri. Dan itu hanya berdasarkan sanksi yang kini kita berlakukan. Presiden Barack Obama telah menjelaskan, ini tergantung pada sikap Rusia, sanksi energi, perbankan, dan pertambangan, mungkin bisa diberlakukan juga," tambahnya.
Ketika ditanya apakah Samantha Power yakin Presiden Rusia Vladmir Putin ingin menguasai Ukraina timur, ia mengatakan tindakan Moskow membuat kesimpulan itu dapat dipercaya, meskipun Rusia menegaskan itu tidak benar.