Amerika Serikat dan pihak Taliban yang berkuasa di Afghanistan mengakhiri pertemuan selama dua hari di Doha, Qatar, pada Kamis (30/6). Pertemuan tersebut adalah pembicaraan langsung pertama antara kedua pihak dalam lebih dari tiga bulan.
Perwakilan Khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan Thomas West dan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi memimpin delegasi masing-masing di meja perundingan.
BACA JUGA: Visa AS Terlalu Mahal untuk Para Pelajar AfghanistanAS menghentikan dialog itu pada Maret ketika Taliban tiba-tiba memutuskan tidak mengizinkan semua remaja putri Afghanistan melanjutkan sekolah.
Juru bicara Muttaqi, Abdul Qahar Balkhi, menulis di Twitter setelah pertemuan di Doha bahwa West didampingi perwakilan senior Departemen Keuangan Amerika Serikat dan Gedung Putih dalam pertemuan tersebut. Pihak Amerika Serikat membahas, antara lain, status cadangan Afghanistan yang dibekukan dengan tim Taliban, yang mencakup Kementerian Keuangan dan pejabat bank sentral.
“Menteri Luar Negeri Muttaqi mengucapkan terima kasih kepada Amerika karena mengumumkan $55 juta bantuan kemanusiaan untuk korban gempa, menegaskan aset Afghanistan dirilis serta pencabutan sanksi,” cuit Balkhi. Menteri menekankan, kata Balkhi, bahwa keterlibatan dengan Afghanistan “harus kooperatif dan positif, bukan dengan taktik menekan untuk mencapai kemajuan.”
BACA JUGA: Taliban Afghanistan Langsungkan Pertemuan Besar Ulama PertamaPernyataan Taliban itu mengutip West yang mengatakan bahwa AS "lebih memilih keterlibatan dan mengupayakan Afghanistan yang stabil." Utusan Amerika itu mengatakan negaranya "tidak mendukung oposisi bersenjata" dan menyebut tindakan seperti itu "merugikan Afghanistan."
Balkhi mengatakan kedua pihak “menyatakan puas” atas pembicaraan itu dan setuju melanjutkan pertemuan tersebut. [ka/jm]