Pemerintah Obama mengatakan Mesir telah menyampaikan tuduhan resmi terhadap sejumlah warga Amerika, terkait penyelidikan atas pendanaan asing sejumlah LSM secara ilegal.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Victoria Nuland mengatakan pemerintah Amerika telah menerima “dokumen tuntutan resmi” dari Mesir hari Rabu. Ia mengatakan sejumlah penerjemah sedang menerjemahkan dokumen berbahasa Arab sebanyak lebih dari 100 halaman, untuk mengetahui warga Amerika mana yang telah dituntut dan apa tuduhan atas mereka.
Tim penyelidik Mesir hari Senin mengatakan mereka telah mengajukan tuntutan kriminal atas 43 aktivis lokal dan asing, termasuk 19 warga Amerika yang bekerja untuk berbagai organisasi yang mendukung demokrasi baru di Mesir. Tim jaksa Mesir menggerebek kantor-kantor sejumlah LSM bulan Desember lalu berdasarkan kecurigaan adanya LSM yang beroperasi tanpa ijin dan menerima dana asing secara ilegal. Amerika mengatakan warga Amerika tidak melakukan kesalahan apapun.
Perdana Menteri Mesir yang ditunjuk militer hari Rabu mengatakan pemerintahnya tidak akan “mundur” dalam penyelidikan itu, meskipun Amerika memperingatkan kemungkinan pemotongan bantuan militer tahunan bagi Mesir bernilai 1,3 milyar dollar. Kamal al-Ganzouri berkeras Mesir akan “menerapkan undang-undang” untuk mengadili LSM-LSM tersebut. Tiga senator Amerika hari Selasa telah memperingatkan “munculnya bencana” dalam hubungan dengan Mesir, jika tuduhan-tuduhan itu tidak dicabut.
Mesir mengatakan telah memberlakukan larangan bepergian bagi warga Amerika setelah beberapa diantara mereka meninggalkan negara itu selagi penyelidikan berlangsung. Salah seorang diantaranya adalah Sam LaHood – putra Menteri Urusan Transportasi Amerika Ray LaHood. Amerika mengatakan beberapa warga Amerika telah mengungsi ke Kedutaan Besar Amerika di Kairo, tetapi tidak mengungkapkan berapa banyak jumlahnya atau identitas mereka.
Hakim Mesir Sameh Abu Zaid hari Rabu mengatakan penggerebekan bulan Desember mengungkap sejumlah besar bukti pendanaan secara tidak sah dari Amerika, Eropa dan negara-negara Arab. Ia mengatakan beberapa aktivis LSM juga mengumpulkan informasi dari unit-unit militer Mesir di kota Ismailia dan Suez, yang menunjukkan bahwa mereka terlibat dalam aktivitas-aktivitas politik di luar bidang pekerjaan masyarakat madani.