AS menghubungi puluhan negara untuk mau menampung warga Afghanistan yang terancam oleh Taliban sementara mempercepat evakuasi warga dan diplomat Amerika.
Rabu (18/8) pagi, Presiden Biden dan Wapres Kamala Harris menerima briefing dari tim keamanan nasional Gedung Putih sehubungan situasi di Afghanistan.
“Mereka membahas usaha untuk mempercepat evakuasi warga Amerika, pemohon Visa Imigran Khusus, dan warga Afghanistan yang rentan lainnya, serta memfasilitasi jalan lewat yang aman ke bandara internasional Hamid Karzai,” kata seorang pejabat Gedung Putih. Ditambahkannya pertemuan itu juga fokus pada pemantauan kemungkinan ancaman teroris di Afghanistan.
BACA JUGA: Inggris Sementara Hanya Akan Tampung 5.000 Warga AfghanistanDalam sebuah pembicaraan telepon terpisah, Gedung Putih mengatakan, Biden berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel tentang “kebutuhan untuk koordinasi yang erat dari pengadaan bantuan kemanusiaan untuk warga Afghanistan yang rentan serta juga dukungan untuk negara-negara tetangga.”
Gedung Putih mengatakan, Amerika, Jerman, dan Inggris telah sepakat untuk mengadakan pertemuan pemimpin G7 minggu depan guna membahas sebuah “strategi dan pendekatan bersama.”
Selasa (17/8), Menlu Antony Blinken berbicara dengan rekan-rekan setaranya dari Kanada, Kuwait, dan Qatar, tentang situasi yang berubah cepat di Afghanistan, dan juga usaha untuk membawa warga Afghanistan yang rentan ke tempat yang aman.
BACA JUGA: AS Percepat Evakuasi dari Bandara KabulSementara AS mengevakuasi warga dan diplomat Amerika, Kuwait dan Qatar mengatakan, mereka memfasilitasi transit warga dan personil kedutaan AS lewat Kuwait dan Doha.
Kanada juga membantu menampung warga Afghanistan yang terancam keselamatannya.
“Menlu mengungkapkan apresiasinya yang tulus kepada Kanada untuk memukimkan kembali 20 ribu warga Afghanistan yang rentan, serta untuk koordinasi berkesinambungan dari Kanada dengan usaha internasional untuk menanggapi situasi di Afghanistan,” demikian bunyi pernyataan Deplu AS itu. [jm/em]