Amerika secara resmi telah menyatakan Jawad Nasrallah, putra pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan Brigade Al-Mujahidin (AMB), kelompok yang terkait dengan Hizbullah, sebagai teroris global, yang menyebabkan mereka dikenai sanksi keras.
Departemen Luar Negeri AS Selasa (13/11) mengatakan bahwa "penunjukan hari ini ingin menolak Jawad Nasrallah dan AMB memperoleh sumber daya untuk merencanakan dan melaksanakan serangan teroris." Wartawan VOA Zlatica Hoke melaporkan tindakan tersebut untuk mempertahankan momentum sanksi AS terhadap Iran.
Pengumuman hari Selasa itu disampaikan di tengah-tengah kekerasan baru antara Gaza dan Israel. Gerilyawan telah menembakkan rentetan roket terbesar dari Gaza ke Israel selatan sejak perang 2014, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai banyak lainnya. Serangan udara Israel telah menewaskan tujuh orang Palestina dan menghancurkan beberapa bangunan yang digunakan oleh kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza, sebelum kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata.
Amerika menuduh Iran menyediakan senjata, pelatihan, dan pendanaan kepada militan di wilayah tersebut.
"Izinkan saya menyebutkan beberapa angka: Iran mengeluarkan 700 juta dolar setahun untuk Hizbullah Lebanon. Iran memberikan lagi $100 juta untuk berbagai kelompok teroris Palestina, termasuk Hamas. Digabungkan dengan dana yang diberikan Iran kepada teroris lainnya, total jumlahnya mendekati $1 miliar setahun," kata Nathan Sales, pejabat Deplu AS.
Pejabat AS mengatakan dengan dukungan Iran, Hizbullah membangun gudang persenjataan yang kuat dan punya pengaruh mendestabilisasi di seluruh Timur Tengah.
Departemen Luar Negeri AS hari Selasa menawarkan sampai $5 juta bagi setiap informasi mengenai keberadaan satu pemimpin Hamas dan dua pemimpin Hizbullah.
"Salih Al-Aruri adalah wakil biro politik Hamas dan salah seorang pendiri sayap militer Hamas. Aruri saat ini hidup bebas di Lebanon di mana ia dilaporkan bekerja dengan pasukan Qod Garda Revolusi Islam Iran. Aruri mengumpulkan dana untuk dan mengarahkan operasi militer Hamas di Tepi Barat dan terkait dengan beberapa serangan teroris, pembajakan dan penculikan," kata Michael Evanoff Deputi Menlu AS.
Aruri diyakini tinggal di Lebanon. Hadiah juga ditawarkan untuk informasi mengenai Khalil Yusif Harb dan Haytham Ali Tabataba'i, militan Hizbullah di Lebanon.
Selain penghargaan tersebut, Departemen Luar Negeri AS menyebut Jawad Nasrallah, putra pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan Brigade Al-Mujahidin ditetapkan secara khusus sebagai teroris global. Departemen Luar Negeri mengatakan kelompok teroris yang didukung Iran telah beroperasi di wilayah Palestina sejak tahun 2005.
Departemen Keuangan AS hari Selasa menunjuk empat orang yang terkait dengan Hizbullah sebagai para teroris global karena kegiatan-kegiatan mereka di Irak. (my)