AS, Uni Eropa Desak Libya Adakan Rekonsiliasi Nasional

Pemimpin NTC, Mustafa Abdel Jalil mendeklarasikan bebasnya Libya dari rezim Gaddafi (23/12). AS dan Uni Eropa menyerukan pemerintahan sementara Libya melakukan rekonsiliasi.

Seruan ini disampaikan hari Minggu oleh Presiden Barack Obama dan kepala kebijakan LN Uni Eropa Catherine Ashton.

Amerika dan Uni Eropa mendesak para pemimpin baru Libya supaya mengadakan rekonsiliasi nasional dan menghormati HAM, sambil mereka bergerak ke arah demokrasi setelah terbunuhnya diktator Moammar Gaddafi.

Seruan ini disampaikan hari Minggu oleh Presiden Barack Obama dan kepala kebijakan LN Uni Eropa Catherine Ashton. Keduanya memuji pemerintahan sementara Libya yang menyatakan Libya bebas dari 42-tahun pemerintahan Gaddafi.

Obama mengatakan, Dewan Transisi Nasional Libya atau NTC harus menjalankan semua janji-janjinya untuk mengadakan rekonsiliasi nasional dan menghormati HAM. Ia juga menyerukan supaya semua senjata dan bahan-bahan berbahaya diamankan dan kelompok-kelompok bersenjata yang banyak itu digabungkan dibawah pimpinan sipil.

Presiden Obama mengatakan, Amerika akan membantu NTC untuk menyiapkan pemilihan umum pertama yang bebas dan adil di Libya.

Kepala-kepala pemerintahan Uni Eropa juga menawarkan dukungan lebih banyak bagi usaha rekonstruksi pasca Gaddafi.