Gelombang pertama Marinir Amerika telah tiba di Australia utara. Kedatangan ini merupakan awal kehadiran militer Amerika dengan jumlah lebih besar di kawasan Asia Pasifik.
Menteri Pertahanan Australia Stephen Smith menyambut kedatangan ke-200 marinir itu ketika mereka turun dari pesawat charter di Darwin hari Rabu. Marinir Amerika ini adalah kontingen pertama dari Satuan Tugas Darat Udara yang kelak beranggotakan 2.500 orang, yang akan melakukan latihan militer bersama dengan pasukan Australia.
Berdasarkan persetujuan, Australia juga akan membantu meningkatkan penggunaan pangkalan udara Darwin oleh pesawat militer Amerika – termasuk pesawat tepur jet dan pesawat pembom. Namun marinir Amerika tidak akan mendirikan pos permanen di Darwin. Marinir Amerika akan berpangkalan di sebuah tangsi militer di pinggir kota Darwin dan ditempatkan di kawasan itu secara bergilir setiap enam bulan.
Penempatan itu adalah bagian dari persetujuan yang diumumkan bulan November lalu oleh Presiden Amerika Barrack Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dalam upacara memperingati ulang tahun ke-60 persekutuan strategi dan militer kedua negara.
Persetujuan itu menimbulkan kecurigaan terbuka Tiongkok, yang khawatir Amerika akan berusaha menghambat kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi dan militer. Namun Menteri Pertahanan Australia mengatakan keberadaan militer Amerika akan membantu menjamin perdamaian dan keamanan di kawasan itu.
Berdasarkan persetujuan, Australia juga akan membantu meningkatkan penggunaan pangkalan udara Darwin oleh pesawat militer Amerika – termasuk pesawat tepur jet dan pesawat pembom. Namun marinir Amerika tidak akan mendirikan pos permanen di Darwin. Marinir Amerika akan berpangkalan di sebuah tangsi militer di pinggir kota Darwin dan ditempatkan di kawasan itu secara bergilir setiap enam bulan.
Penempatan itu adalah bagian dari persetujuan yang diumumkan bulan November lalu oleh Presiden Amerika Barrack Obama dan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dalam upacara memperingati ulang tahun ke-60 persekutuan strategi dan militer kedua negara.
Persetujuan itu menimbulkan kecurigaan terbuka Tiongkok, yang khawatir Amerika akan berusaha menghambat kebangkitan Tiongkok sebagai kekuatan ekonomi dan militer. Namun Menteri Pertahanan Australia mengatakan keberadaan militer Amerika akan membantu menjamin perdamaian dan keamanan di kawasan itu.