Assange Tak Bisa Maafkan Tindakan Pemerintah Swedia

Para pendukung pendiri WikiLeaks Julian Assange melakukan unjuk rasa menuntut pembebasan Assange di luar Kedutaan Ekuador di London, Jumat (19/5).

Pendiri WikiLeaks Julian Assange mengatakan ia tidak bisa “memaafkan ataupun melupakan” apa yang dilakukan pemerintah Swedia terhadapnya, setelah kejaksaan Swedia mencabut tuduhan perkosaan yang dikenakan padanya.

Assange telah tinggal di kedutaan Ekuador di London sejak tahun 2012 untuk menghindari penangkapan sehubungan dengan penyelidikan kasus perkosaan yang dilakukan oleh Swedia. Ia mengatakan “telah menderita perlakuan yang sangat buruk” tanpa dikenai tuduhan apapun.

Walaupun ada pengumuman Swedia itu, Assange, wartawan dan pakar komputer warga Australia itu terus berada di kedutaan Ekuador. Polisi Inggris mengatakan akan menangkapnya kalau ia keluar dari kedutaan itu, atas tuduhan tidak hadir di pengadilan setelah membayar uang jaminan supaya ditahan luar. Assange juga kemungkinan menghadapi tuduhan Amerika karena membocorkan banyak dokumen rahasia pemerintah.

Berbicara kepada wartawan dari balkon kedutaan Ekuador di London, Assange mengatakan pengacaranya akan menghubungi pemerintah Inggris. Ia juga mengatakan senang kalau bisa membahas situasinya dengan pejabat departemen kehakiman Amerika.

Menteri LN Ekuador, Guillaume Long mengatakan, Inggris kini harus mengizinkan Assange keluar dengan aman dari kedutaan Ekuador dan mengulangi tawaran suaka baginya.

Assange sejak lama mengatakan tuduhan-tuduhan terhadapnya hanya bermotifkan politik. [ii]