Peringati Setahun Pembebasannya, Suu Kyi Puji Pemerintah Burma

  • Dewi Sitompul

Aung-San-Suu-Kyi memuji langkah-langkah reformasi menuju demokrasi di Birma.

Pemimpin demokrasi Burma, Aung San Suu Kyi, dikutip mengatakan pemerintah Burma yang didukung militer telah mengambil langkah-langkah positip menuju demokrasi. Dalam peringatan setahun pembebasannya Suu Kyi dari tahanan rumah, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu memuji dialog dan menyerukan penegakan hukum di Burma.

Aung San Suu Kyi mengatakan pada pendukungnya dan wartawan di Rangoon, ia mengenang kembali pembebasannya tahun lalu sebagai peristiwa yang penting dan memberi semangat.

Dia mengatakan partainya National League for Democracy atau Partai Liga Nasional bagi Demokrasi telah menyerukan perundingan damai dengan pemerintah yang didukung militer selama dua dekade lebih dan mengutip dialog baru-baru ini sebagai kemajuan.

Pemimpin NDL itu mengatakan ia menyambut upaya pemerintah membebaskan 200 tahanan politik bulan Oktober lalu tetapi mereka yang masih ditahan juga harus dibebaskan.

Komisi HAM Burma mengeluarkan pernyataan Minggu di media pemerintah dan mengatakan hanya ada 300 tawanan politik yang masih ditahan dan mendesak agar mereka dibebaskan.

Aung San Suu Kyi mengatakan bisa mengkonfirmasi sedikitnya 525 orang masih dipenjarakan, sementara kelompok HAM mengatakan ada sekitar 1.700 orang.

Pemerintah menolak mengakui ada tahanan politik dan menyebut mereka sebagai pelaku kriminal dengan afiliasi politik.

Suu Kyi mengatakan tantangan utama bagi Burma ke depan adalah penegakan hukum dan perlindungan HAM.

Ia mengatakan, “Jika hukum tidak ditegakkan kita tidak akan yakin tidak ada lagi tahanan politik di masa depan. HAM harus dilindungi hukum. Dan dengan cara yang sama, investasi dan kesempatan ekonomi harus dilindungi hukum. Tanpa perlindungan semacam itu kita tidak dapat menjamin kemajuan yang berkesinambungan.”

Aung San Suu Kyi mengatakan Partai Liga Nasional bagi Demokrasi akan segera memutuskan apakan akan mendaftar sebagai partai politik dan turut serta dalam pemilu mendatang. Pekan lalu, setelah berunding dengan partai itu, pemerintah mengubah UU dan pendaftaran pemilu untuk mengijinkan keikutsertaan partai itu.

Jika kandidat partai itu turut pemilu, itu akan memberikan kredibilitas kepada pemerintah Presiden Thein Sein, yang berusaha memenangkan dukungan supaya Birma menjadi tuan rumah KTT ASEAN tahun 2014. ASEAN diperkirakan akan memutuskan secara resmi pencalonan Birma tersebut dalam pertemuan di Bali, pekan ini.

Ketika ditanya apakah ia mendukung pencalonan itu, Suu Kyi tidak menjawab langsung.

“Saya selalu mengatakan yang lebih penting dari menjadi Ketua ASEAN adalah meningkatkan kehidupan rakyat Burma," ujar Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi dikenai tahanan rumah selama hampir dua dekade terakhir tetapi dibebaskan menyusul pemilu kontroversial tahun lalu.