Pihak berwenang Australia mengatakan, meski fokus utamanya adalah penyelundupan perempuan asing masuk ke industri seks Australia, terlihat peningkatan “buruh paksa” di sektor-sektor lain seperti konstruksi dan manufaktur.
Perempuan yang diselundupkan umumnya berasal dari Asia dan Eropa Timur. Mereka sering ditipu dengan janji pekerjaan bergaji besar atau bangku kuliah. Tetapi, kata pejabat, mereka sering berakhir menjadi pekerja seks atau sebagai buruh paksa atau hidup dalam situasi mirip budak.
Polisi Federal Australia telah mengadakan sejumlah forum diseluruh negara itu untuk membantu polisi negara bagian mengidentifikasi korban dan pelaku. Tetapi mereka mengakui sulit untuk membasmi kejahatan itu. Proses hukum sangat jarang karena korban takut bersaksi karena tidak ingin dideportasi atau keluarga mereka diancam.
Meski tidak ada angka pasti mengenai jumlah orang yang diselundupkan ke Australia per tahun, tapi diperkirakan sekitar 1.000 orang. Sebagian besar adalah korban geng-geng kriminal terorganisasi, tetapi pihak berwenang mengatakan sebagian dijual oleh teman dan anggota keluarga.