Australia mengumumkan mengusir dua diplomat Rusia sebagai tanggapan atas serangan racun saraf terhadap mantan perwira intelijen militer Rusia dan putrinya di Inggris, Associated Press melaporkan.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull dalam sebuah pernyataan mengatakan kedua diplomat itu adalah para perwira intelijen yang tidak diumumkan statusnya dan mereka diberi waktu tujuh hari untuk meninggalkan Australia.
Turnbull mengecam serangan itu sebagai "serangan pertama menggunakan senjata kimia di Eropa sejak Perang Dunia II." Ia juga menyebutnya "perilaku nekad dan disengaja” oleh Rusia yang membahayakan keamanan global dan melanggar aturan penggunaan senjata kimia. [my/ds]