Ayah dua tersangka pengebom Boston hari Minggu menyatakan ia menangguhkan kepergiaannya dari Rusia ke Amerika karena kesehatannya yang buruk.
Anzor Tsarnaev, 46 tahun, ayah tersangka pemboman Boston, Tamerlan dan Dzhokhar Tsarnaev, mengatakan bahwa tekanan darahnya naik ke tingkat yang membahayakan.
Tsarnaev mengatakan dalam konferensi pers hari Kamis (25/4) bahwa ia berencana bertolak hari itu atau hari berikutnya ke Amerika dengan harapan dapat melihat anak lelaki bungsunya yang ditahan, dan menguburkan anak sulungnya yang tewas. Namun, keluarganya kemudian mengisyaratkan bahwa kepergian itu mungkin harus diundur karena kondisi Tsarnaev yang kurang sehat.
Tsarnaev hari Minggu (28/4) mengukuhkan bahwa ia tinggal di Chechnya, provinsi di bagian selatan Rusia, tetapi tidak merinci apakah ia dirawat di rumah sakit.
Pekan lalu, Tsarnaev dan istrinya ditanyai panjang lebar oleh para penyidik Amerika yang berangkat dari Moskow ke Makhachkala. Mereka juga dikepung para wartawan yang mengawasi rumah mereka.
Keluarga Tsarnaev pekan lalu menyatakan bahwa ia berniat untuk berangkat ke Amerika dari Grozny, ibukota Chechen, menuju Moskow. Ia dan istrinya meninggalkan Dagestan hari Jumat, tetapi keberadaan mereka sekarang tidak diketahui.
Tsarnaev mengatakan dalam konferensi pers hari Kamis (25/4) bahwa ia berencana bertolak hari itu atau hari berikutnya ke Amerika dengan harapan dapat melihat anak lelaki bungsunya yang ditahan, dan menguburkan anak sulungnya yang tewas. Namun, keluarganya kemudian mengisyaratkan bahwa kepergian itu mungkin harus diundur karena kondisi Tsarnaev yang kurang sehat.
Tsarnaev hari Minggu (28/4) mengukuhkan bahwa ia tinggal di Chechnya, provinsi di bagian selatan Rusia, tetapi tidak merinci apakah ia dirawat di rumah sakit.
Pekan lalu, Tsarnaev dan istrinya ditanyai panjang lebar oleh para penyidik Amerika yang berangkat dari Moskow ke Makhachkala. Mereka juga dikepung para wartawan yang mengawasi rumah mereka.
Keluarga Tsarnaev pekan lalu menyatakan bahwa ia berniat untuk berangkat ke Amerika dari Grozny, ibukota Chechen, menuju Moskow. Ia dan istrinya meninggalkan Dagestan hari Jumat, tetapi keberadaan mereka sekarang tidak diketahui.