Polisi di Perancis mengatakan beberapa orang masuk ke kebun binatang di luar Paris, menembak dan membunuh badak putih yang langka dan memotong satu culanya. Diduga ini adalah pertama kalinya seekor badak di kebun binatang diserang dan dibunuh.
Para pejabat kebun binatang mengatakan badak berumur 4 tahun bernama Vince itu ditemukan mati di kandangnya oleh pawangnya di kebun binatang dan taman satwa liar Thoiry, sekitar 50 kilometer sebelah barat Paris hari Selasa (7/3) pagi, setelah terjadi pembobolan pada malam hari.
Polisi, yang menyelidiki kejahatan mengatakan, badak itu telah ditembak tiga kali di kepalanya, dan culanya diambil, mungkin dengan gergaji mesin.
Direktur kebun binatang Thoiry, Thierry Duguet mengecam pembunuhan badak itu dan mengatakan bahwa hal ini tidak pernah terjadi sebelumnya.
"Ini misteri. Dua badak lainnya tidak cedera, mungkin pelakunya dikejutkan sesuatu, mungkin mereka terburu-buru? Saya tidak tahu. Saya minta polisi untuk segera datang, polisi sains, kami melakukan penyelidikan, akan dilakukan investigasi karena kejadian ini sangat tidak lazim. Ini tidak pernah terjadi di Perancis atau di Eropa , kita menghadapi sesuatu kekejian yang sangat baru," tutur Duguet.
Pihak kebun binatang mengatakan satu kilo cula badak berharga hampir tiga perempat miliar rupiah di pasar gelap pada tahun 2015,
Perdagangan global cula badak dilarang berdasarkan Konvensi PBB dan penjualan cula badak dianggap melanggar hukum di Perancis. Permintaan cula sangat besar di negara-negara Asia yang baru bangkit perekonomiannya seperti Vietnam, di mana cula bernilai tinggi sebagai bahan obat-obatan tradisional, dan pihak berwenang Afrika mengalami kesulitan dalam upaya mereka memberantas perburuan liar yang merajalela.
Populasi badak putih selatan di dunia, yang pernah berada di ambang kepunahan, telah pulih menjadi sekitar 20.000 , karena usaha konservasi intensif, menurut organisasi Save the Rhino atau Selamatkan Badak. [sp/ds]