Kepala badan PBB yang menangani pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada Jumat (12/7) bahwa mereka memiliki cukup dana untuk tetap beroperasi hingga September. Pernyataan ini muncul setelah Sekjen PBB Antonio Guterres meminta dukungan dana dari para donor.
“Kami telah bekerja tanpa kenal lelah dengan para mitra untuk memulihkan kepercayaan terhadap badan tersebut,” kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini.
Sebelumnya sejumlah negara memutuskan untuk menahan bantuan menyusul tuduhan Israel pada Januari bahwa sejumlah karyawan UNRWA ikut serta dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.
Lazzarini mengatakan komitmen bantuan tersebut akan memastikan pihaknya dapat beroperasi secara darurat hingga September.
BACA JUGA: UNWRA Berjuang Keras untuk Dapat BertahanGuterres meminta para donor untuk terus mengucurkan bantuan kepada badan PBB yang terdampak tersebut. Ia memperingatkan bahwa Palestina akan kehilangan "jalur hidup yang penting" tanpa keberadaan UNRWA.
“Biar saya perjelas, tidak ada alternatif lain selain UNRWA,” katanya.
“Saat kami mengira keadaan tidak mungkin menjadi lebih buruk lagi di Gaza, entah bagaimana, yang mengerikan, warga sipil malah terdorong ke dalam lingkaran neraka yang lebih dalam,” tambah Guterres.
Menurut Guterres, 195 anggota staf UNRWA tewas dalam perang tersebut, jumlah kematian staf tertinggi dalam sejarah PBB.
Kongres AS telah menghentikan pendanaan tambahan untuk UNRWA. Sebagai gantinya, pemerintahan Presiden Joe Biden mengalihkan pendanaan untuk warga sipil Palestina ke organisasi lain, meskipun mengakui bahwa UNRWA memiliki keahlian khusus dalam mendistribusikan bantuan. [ah/ft]