Media pemerintah Iran mengatakan banjir bandang di sebagian kawasan itu hari Senin (25/3) telah menewaskan 20 orang. Para pengguna media sosial di Iran mengecam presiden dan otorita lokal yang dinilai gagal mengatasi bencana itu.
Juru bicara Organisasi Manajemen Krisis Iran mengatakan kepada stasiun televisi IRINN bahwa 25 dari 31 propinsi telah dilanda banjir.
Sementara kantor berita semi-resmi Tasnim mengutip seorang pejabat urusan darurat lainnya yang mengatakan 18 orang tewas dalam banjir bandang yang melanda bagian selatan kota Shiraz. Dua lainnya tewas di bagian barat propinsi Lorestan dan Kermanshah.
VOA menerima dan telah mengukuhkan video banjir di Shiraz itu dari para pengguna media sosial di Iran. Salah satu video menunjukkan beberapa mobil yang tersapu banjir di jalan dekat situs bersejarah Quran Gate.
Sejumlah warga Iran menyalahkan otorita di Shiraz karena membangun jalan di atas sebuah lembah. Analis politik Iran Saba Azarpeik mencuit “banjir ini sudah dapat diprediksi sebelumnya.”
Kantor berita semi-resmi lainnya di Iran, Fars, melaporkan Presiden Hassan Rouhani hari Senin kembali ke Iran untuk mengatasi krisis itu setelah menghabiskan libur Tahun Baru Persia di bagian selatan Pulau Qeshm. Fars melaporkan ketidakefektifan otorita lokal ikut mendorong jatuhnya korban. [em]