Bank Dunia Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Moderat untuk Asia Pasifik Timur

Seorang pekerja di pabrik mobil elektronik Beijing Electric Vehicle, yang didanai oleh BAIC Group, di Beijing, China (18/1). (Reuters/Kim Kyung-Hoon)

Banyak negara di wilayah ini berisiko akibat rendahnya harga komoditas dan lemahnya permintaan eksternal, termasuk Laos, Mongolia dan Papua Nugini.

Bank Dunia mengatakan pertumbuhan ekonomi di wilayah Asia Pasifik Timur akan naik secara moderat tahun ini dan tahun depan, akibat perubahan ekonomi di China dan kemungkinan melemahnya permintaan dalam ekonomi global secara keseluruhan.

Dalam perkiraan dua tahunan untuk wilayah ini, bank pembangunan berbasis di Washington ini mengatakan bahwa Asia Pasifik Timur, yang termasuk China, akan tumbuh 6,3 persen tahun 2016 dan 6,2 persen tahun 2017, turun dari 6,5 persen tahun 2015. Ekonomi di Filipina dan Vietnam akan memimpin di wilayah ini, tumbuh lebih tinggi dari 6 persen.

Sementara itu, laporan Bank Dunia memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 6,7 persen tahun ini dan 6,5 persen tahun 2017 akibat pergeseran dari ekonomi berbasis ekspor menjadi ekonomi yang digerakkan oleh permintaan konsumen.

Banyak negara di wilayah ini berisiko akibat rendahnya harga komoditas dan lemahnya permintaan eksternal, termasuk Laos, Mongolia dan Papua Nugini.

"Negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik mencakup hampir dua perlima dari pertumbuhan global tahun 2015, lebih dari dua kali kontribusi gabungan dari semua negara berkembang," ujar Victoria Kwakwa, Wakil Presiden Bank Dunia untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik.

"Namun mempertahankan pertumbuhan di tengah kondisi global yang menantang akan memerlukan kemajuan yang berkelanjutan atas reformasi struktural."

Laporan ini menyerukan pemerintah-pemerintah untuk meningkatkan transparansi dan memperkuat akuntabilitas, serta mendesak negara-negara untuk mengurangi hambatan untuk perdagangan regional. [hd]