Pimpinan Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika yang baru, Jerome Powell hari Selasa (13/2) berjanji untuk mempertahankan kemajuan penting yang dibuat dalam peraturan perbankan sejak krisis keuangan global dan terus menaikkan suku bunga secara bertahap.
Powell, yang mengambil alih jabatan pimpinan Bank Sentral tanggal 5 Februari, ketika Wall Street anjlok, juga mengatakan bank sentral akan terus mengurangi kepemilikan obligasinya yang mencapai lebih dari 4,5 triliun dolar.
"Kita sedang dalam proses secara bertahap menormalisasi kebijakan suku bunga dan neraca dengan maksud memperluas pemulihan dan mencapai tujuan kita," kata Powell dalam pidatonya pada acara pelantikan.
Ia secara resmi mengambil alih kendali Bank Sentral minggu lalu, menggantikan Janet Yellen, satu-satunya perempuan yang pernah memimpin bank sentral dalam 100 tahun sejarah Bank Sentral.
Powell memuji Yellen dan pendahulunya Ben Bernanke karena telah melakukan kebijakan moneter dengan cara mendukung pemulihan dan lapangan kerja sambil "memperkokoh dan mengamankan " sistem keuangan Powell secara luas dipandang lebih bisa diandalkan untuk agenda deregulasi Presiden Donald Trump, namun Powell menegaskan ia lebih menyukai keseimbangan antara pengawasan dan peraturan, sekaligus mencegah penumpukan risiko baru.
Bank sentral akan "mempertahankan pencapaian penting dalam peraturan keuangan sambil memastikan kebijakan kita seefisien mungkin," kata Powell dan menambahkan, "Kita akan tetap waspada akan risiko yang berkembang terhadap stabilitas keuangan." [my/jm]