Sebuah kelompok bantuan kemanusiaan Eropa mengatakan banyak anak di panti-panti asuhan Korea Utara mengalami kekurangan gizi serius.
Beberapa anggota organisasi bantuan Mission East yang berbasis di Denmark merekam dengan video kondisi ratusan anak di tiga panti asuhan yang didukung kelompok itu dalam beberapa kunjungan ke Korea Utara sebelumnya tahun ini.
Kim Hartzner, direktur pelaksana kelompok itu mengatakan banyak anak yang tidak akan bisa bertahan hidup tanpa bantuan pihak luar.
Ia mengatakan, ia sendiri menyaksikan langsung bagaimana buruknya kondisi yang dihadapi anak-anak itu. Hartzner menceritakan pengalamannya saat masuk ke sebuah ruangan dan melihat sekitar 15 bayi tergeletak di lantai. Menurut Hartzner, mereka semua berada dalam kondisi yang sama: sangat kekurangan gizi, berbalut pakaian yang sama, tidak bertenaga, dan menangis terus menerus. Tubuh bayi-bayi itu, lanjutnya, banyak berkoreng dan jari-jari mereka seperti ranting kurus.
Kelompok itu juga mengatakan kondisi anak-anak di panti asuhan jauh lebih buruk daripada anak-anak sebaya mereka di tempat-tempat penitipan anak biasa.
Serangkaian banjir dan badai musim panas telah memperburuk kekurangan pangan di Korea Utara, yang sebagian disebabkan oleh sistem distribusi pangan negara itu dan sanksi internasional yang diberlakukan sehubungan program nuklir dan misil Pyongyang yang kontroversial.
Hartzner mengatakan, situasi di Korea Utara benar-benar memprihatinkan, dimana sepertiga dari 25 juta penduduknya menderita kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama.
Kim Hartzner, direktur pelaksana kelompok itu mengatakan banyak anak yang tidak akan bisa bertahan hidup tanpa bantuan pihak luar.
Ia mengatakan, ia sendiri menyaksikan langsung bagaimana buruknya kondisi yang dihadapi anak-anak itu. Hartzner menceritakan pengalamannya saat masuk ke sebuah ruangan dan melihat sekitar 15 bayi tergeletak di lantai. Menurut Hartzner, mereka semua berada dalam kondisi yang sama: sangat kekurangan gizi, berbalut pakaian yang sama, tidak bertenaga, dan menangis terus menerus. Tubuh bayi-bayi itu, lanjutnya, banyak berkoreng dan jari-jari mereka seperti ranting kurus.
Kelompok itu juga mengatakan kondisi anak-anak di panti asuhan jauh lebih buruk daripada anak-anak sebaya mereka di tempat-tempat penitipan anak biasa.
Serangkaian banjir dan badai musim panas telah memperburuk kekurangan pangan di Korea Utara, yang sebagian disebabkan oleh sistem distribusi pangan negara itu dan sanksi internasional yang diberlakukan sehubungan program nuklir dan misil Pyongyang yang kontroversial.
Hartzner mengatakan, situasi di Korea Utara benar-benar memprihatinkan, dimana sepertiga dari 25 juta penduduknya menderita kekurangan gizi dalam waktu yang cukup lama.