Beijing Berharap Kunjungan Hu Jintao Perkuat Kepercayaan Strategis AS-Tiongkok

Presiden Barack Obama bertemu Presiden Hu Jintao di sela KTT G-20 di Seoul, 11 November 2010. Hu Jintao sedang dalam perjalanan untuk lawatan ke Amerika.

Jubir Kemlu Tiongkok berharap kunjungan itu akan membantu kedua pihak saling melihat secara obyektif dan saling menghormati.

Presiden Tiongkok Hu Jintao sedang dalam perjalanan ke Amerika, dengan membawa pesan perlunya kerjasama Tiongkok-Amerika, dan bukan konfrontasi. Jurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Hong Lei hari Selasa mengatakan Tiongkok berharap kunjungan Presiden Hu itu akan memperkuat "rasa kepercayaan strategis" antara Beijing dan Washington.

Hong mengatakan Tiongkok berharap kunjungan itu akan membantu kedua pihak melihat satu sama lain secara obyektif dan menghormati apa yang ia sebut sebagai "pilihan masing-masing."

Ia juga menyerukan kepada kedua negara untuk memperluas bidang-bidang kepentingan bersama, sehingga mereka dapat menjadi mitra dalam berbagai isu yang lebih luas.

Perdagangan adalah satu isu yang kontroversial, karena adanya surplus perdagangan yang sangat menguntungkan Tiongkok. Sekelompok senator Amerika mengatakan mereka ingin mengirim pesan kepada Presiden Hu dengan mengajukan rancangan undang-undang untuk menghukum Tiongkok dengan tarif ekspor yang lebih tinggi. Mereka menuduh Tiongkok menjalankan perdagangan yang tidak adil dengan sengaja membiarkan nilai mata uangnya rendah.

Beijing membantah nilai tukar mata uang Yuan sebagai penyebab utama defisit perdagangan AS.

Juru bicara Tiongkok itu mengatakan nilai tukar mata uang Tiongkok bukanlah penyebab utama defisit perdagangan Amerika.

Hong mendesak para anggota Kongres Amerika untuk memahami pentingnya perdagangan Tiongkok-Amerika dan menghindari tindakan yang bisa merugikan kepentingan kerjasama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.

Ini adalah kunjungan kenegaraan pertama pemimpin Tiongkok ke Amerika sejak tahun 1997.

J. Stapleton Roy, mantan duta besar Amerika ke Tiongkok, mengatakan meskipun Presiden Hu kurang berkharisma dibanding pendahulu-pendahulunya, ia merupakan pemimpin yang paling berpengaruh di Tiongkok dan para pemimpin Amerika perlu membangun hubungan dengannya.

Roy mengatakan, "Dalam kasus Tiongkok, kami beralih ke periode di mana para petinggi Tiongkok tidak lagi memiliki latar belakang revolusioner. Mereka bukan kelompok Mao, Zhou Enlai, atau Deng Xiaoping, tetapi mereka adalah petinggi-petinggi di Tiongkok masa ini."

Presiden Hu akan makan malam bersama dengan Presiden Obama di Gedung Putih hari Selasa, sebelum kedua pemimpin itu mengadakan pembicaraan hari Rabu. Hu juga akan bertemu dengan para anggota Kongres Amerika dan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan di Washington sebelum bertolak ke Chicago untuk bertemu dengan sejumlah pengusaha.