Indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) naik menjadi 2,6 persen pada bulan Oktober, dibandingkan tahun lalu, naik dari 2,4 persen pada September, kata Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan.
Hal itu sejalan dengan perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones Newswires dan The Wall Street Journal.
Meskipun data yang diumumkan hari Rabu mempersulit rencana The Fed untuk menurunkan suku bunga, namun secara umum masih berada di jalur yang tepat untuk memperlambat kenaikan harga, kata ekonom utama di Ernst & Young (EY), Gregory Daco kepada kantor berita AFP. EY adalah layanan profesional yang menganalisis perekonomian.
Ukuran inflasi yang tidak mencakup biaya pangan dan energi yang mudah berubah, dikenal sebagai inflasi “inti” tetap pada 3,3 persen bulan lalu dibandingkan tahun sebelumnya, menggarisbawahi tantangan yang sedang dihadapi oleh Bank Sentral.
Penasihat Ekonomi Nasional Gedung Putih, Lael Brainard mengatakan,
akan terus berjuang menurunkan biaya bagi keluarga-keluarga untuk hal-hal penting seperti perumahan dan layanan kesehatan, serta melawan kebijakan yang menghambat kemajuan dalam menurunkan inflasi. Brainard kemungkinan besar tidak akan menjabat lagi di Gedung putih, setelah Presiden terpilih Donald Trump kembali menjabat pada Januari.
Bagaimana prospek bunga KPR?
Agenda ekonomi masa jabatan kedua Trump, mengaburkan prospek bunga KPR. Trump berkampanye dengan janji, membuat kepemilikan rumah lebih terjangkau dengan menurunkan suku bunga KPR melalui kebijakan yang bertujuan menekan inflasi. Namun agenda ekonomi yang diusulkannya berpotensi memicu kenaikan bunga KPR, kata sebagian ekonom dan analis.
BACA JUGA: Suku Bunga KPR AS Naik Jadi 6,36%, Tertinggi dalam 15 BulanSuku bunga KPR dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk pergerakan bunga obligasi Departemen Keuangan Amerika Serikat berjangka 10 tahun. Bunga obligasi digunakan oleh pemberi pinjaman sebagai panduan untuk menentukan bunga pinjaman rumah.
Imbal hasil departemen keuangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir, bahkan setelah bank sentral menurunkan suku bunga acuannya, yang mempengaruhi semua jenis pinjaman, termasuk KPR. Investor tampaknya mempertanyakan seberapa jauh The Fed harus menurunkan suku bunga, mengingat kuatnya perekonomian.
Bunga KPR melonjak segera setelah kemenangan Trump, mencapai 6,79 persen bunga rata-rata untuk pinjaman dalam jangka 30 tahun, menurut Freddie Mac, perusahaan pemberi KPR. [ps/lt]