Enam hari menjelang pemilu paruh waktu Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden menyampaikan peringatan terbaru tentang ancaman yang ditimbulkan terhadap demokrasi negara itu. Ia mengatakan para anti-pemilu menempatkan Amerika pada “jalan menuju kekacauan.”
Dalam pidato yang dilakukan pada Rabu (2/11) malam di dalam Union Station Washington, DC, Biden mengatakan, para pemilih pada Selasa pekan depan harus bertanya apakah para kandidat dalam surat suara akan menerima hasil pertarungan pemilu, menang atau kalah.
“Jawaban atas pertanyaan itu sangat penting dan menurut saya itu sangat menentukan. Dan jawaban atas pertanyaan itu menentukan masa depan negara yang sangat kita cintai dan nasib demokrasi yang membuat begitu banyak kemungkinan bagi kita.”
BACA JUGA: Politisi AS Kecam Meningkatnya Kekerasan Politik Jelang Pemilu Paruh WaktuDalam pidato selama 21 menit itu, Biden mengecam pendahulunya, Donald Trump, karena terus membuat klaim palsu tentang Pemilu Presiden 2020 yang dicurangi, Ia mengatakan klaim itu "mendorong meningkatnya kekerasan politik dan intimidasi pemilih yang berbahaya selama dua tahun terakhir."
Sebagian anggota Partai Republik menyebut kekhawatiran Biden berlebihan. Mereka mengatakan retorikanya memecah belah dan dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari apa yang mereka sebut sebagai kegagalan kebijakan presiden dan Partai Demokratnya. [ps/ah]