Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Minggu (21/5) mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjamin tidak akan menggunakan jet tempur F-16 yang diberikan pihak Barat untuk memasuki wilayah Rusia.
Biden mengatakan pesawat tempur F-16 dapat digunakan "di mana pun pasukan Rusia berada di dalam Ukraina dan kawasan tersebut."
Namun "kemungkinan besar" Ukraina tidak akan menggunakan pesawat itu dalam penyerangan yang dilakukan Kyiv dalam beberapa minggu mendatang. Namun Ukraina membutuhkan senjata semacam itu untuk mempertahankan diri dalam melawan pasukan Rusia yang berada di luar jangkauan mereka saat ini.
BACA JUGA: Rusia Peringatkan Barat tentang Risiko Kolosal Jika Pasok Jet F-16 ke UkrainaPemimpin Kelompok Tujuh (G7) pada Minggu (21/5) sepakat tidak akan mundur dalam memberikan dukungan kepada Ukraina. Dukungan tersebut kembali ditegaskan menyusul klaim Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Rusia berhasil mengambil alih Kota Bakhmut, sesuatu yang dibantah Kyiv.
Biden mengumumkan paket bantuan militer senilai $375 juta, termasuk artileri dan kendaraan lapis baja, untuk Ukraina pada hari terakhir pelaksanaan KTT G7.
Biden mengatakan kepada para pemimpin G7 bahwa Washington mendukung program pelatihan sekutu bersama dengan pilot Ukraina dalam menggunakan pesawat tempur F-16.
BACA JUGA: Presiden Ukraina Tampaknya Akui Jatuhnya Bakhmut ke Tangan RusiaZelenskyy mengatakan pada Minggu (21/5) bahwa dia yakin Kyiv akan menerima jet tempur F-16 dari Barat setelah berbulan-bulan melobi untuk mendapatkan pesawat tersebut.
Biden mengatakan kepada wartawan bahwa dia membahas masalah tersebut dengan Zelenskyy selama pertemuan pribadi mereka. Dia mengatakan F-16 tidak akan membantu pasukan Ukraina terkait Bakhmut, misalnya. Namun F-16 diyakini dapat "membuat perbedaan besar dalam hal mampu menghadapi apa yang akan terjadi." [ah]