Sementara kerusuhan terus meningkat di Suriah, bisnis penyelundupan juga semakin marak terjadi di wilayah perbatasan Suriah dengan Yordania.
Memandang tapal batas Suriah di sebelah selatan dari Yordania, Ahmed Al-Masri membuat rencana untuk menyeberanginya. Ia memimpin sekelompok penyelundup Suriah yang bersedia memikul segala risiko untuk membawa suplai ke dalam negeri itu. Dari sebuah rumah persembunyian di perbatasan Yordania, Ahmed menjelaskan mengapa mereka mau melakukan hal itu.
"Setiap orang di Suriah membutuhkan barang-barang dari luar. Mereka perlu makanan dan obat. Mereka perlu alat-alat komunikasi seperti telepon seluler," aku Al-Masri.
Fasilitas gudang ini penuh dengan pakaian hasil sumbangan. Sebagian akan dikirim ke Deraa di seberang perbatasan, hanya beberapa kilometer dari sana. Di rumah persembunyian lainnya, kamar-kamar penuh dengan suplai medis. Dokter yang tidak mau disebutkan namanya ini, melarikan diri dari Suriah dua bulan lalu.
Kini ia bekerja dengan para penyelundup yang menyuplai para dokter di Suriah dengan peralatan dan obat-obatan.
"Tiga bungkusan kecil ini kami masukkan ke dalam sebuah paket besar, dan kami selundupkan melewati perbatasan," tutur dokter itu.
Kelompok ini memasok tiga rumah sakit lapangan di dalam kota Deraa dan beberapa rumah sakit lainnya di Suriah. Mereka mengirim barang-barang mulai dari sarung tangan hingga perban dan peralatan bedah.
"Semuanya cukup untuk tiga pembedahan ringan dan sekitar 20 pasien, ada dalam paket ini. Tidak berat dan mudah dibawa," tutur dokter itu lagi.
Dalam salah satu gudang rahasia itu, bos Al-Masri yang minta identitasnya disembunyikan, sedang mengatur lebih banyak suplai untuk diselundupkan ke utara dan selatan.
Jika mereka ketahuan di Suriah, menurutnya, mereka akan ditangkap dan segera dibunuh. Beberapa kilometer dari perbatasan Yordania, mereka menghadapi risiko ditembak oleh para penembak tersembunyi dan ranjau-ranjau darat yang dipasang oleh tentara Suriah.
"Setiap orang di Suriah membutuhkan barang-barang dari luar. Mereka perlu makanan dan obat. Mereka perlu alat-alat komunikasi seperti telepon seluler," aku Al-Masri.
Fasilitas gudang ini penuh dengan pakaian hasil sumbangan. Sebagian akan dikirim ke Deraa di seberang perbatasan, hanya beberapa kilometer dari sana. Di rumah persembunyian lainnya, kamar-kamar penuh dengan suplai medis. Dokter yang tidak mau disebutkan namanya ini, melarikan diri dari Suriah dua bulan lalu.
Kini ia bekerja dengan para penyelundup yang menyuplai para dokter di Suriah dengan peralatan dan obat-obatan.
"Tiga bungkusan kecil ini kami masukkan ke dalam sebuah paket besar, dan kami selundupkan melewati perbatasan," tutur dokter itu.
Kelompok ini memasok tiga rumah sakit lapangan di dalam kota Deraa dan beberapa rumah sakit lainnya di Suriah. Mereka mengirim barang-barang mulai dari sarung tangan hingga perban dan peralatan bedah.
"Semuanya cukup untuk tiga pembedahan ringan dan sekitar 20 pasien, ada dalam paket ini. Tidak berat dan mudah dibawa," tutur dokter itu lagi.
Dalam salah satu gudang rahasia itu, bos Al-Masri yang minta identitasnya disembunyikan, sedang mengatur lebih banyak suplai untuk diselundupkan ke utara dan selatan.
Jika mereka ketahuan di Suriah, menurutnya, mereka akan ditangkap dan segera dibunuh. Beberapa kilometer dari perbatasan Yordania, mereka menghadapi risiko ditembak oleh para penembak tersembunyi dan ranjau-ranjau darat yang dipasang oleh tentara Suriah.