Presiden Iran Hassan Rouhani hari Minggu (5/4) mengatakan kegiatan ekonomi “berisiko rendah” akan dimulai kembali tanggal 11 April, sementara negara itu terus berupaya melawan wabah virus corona.
“Degan memulai kembali aktivitas ini tidak berarti kita mengabaikan pedoman tinggal di rumah,” ujar Rouhani dalam pertemuan yang disiarkan televisi Iran.
Rouhani tidak merinci apa yang dikategorikan sebagai kegiatan “berisiko rendah,” tetapi mengatakan kegiatan yang “berisiko tinggi” seperti sekolah dan pertemuan dalam skala besar akan tetap dilarang hingga 18 April.
BACA JUGA: Respon Ancaman AS, Menlu Zarif: Iran Berhak “Membela Diri"Pengumuman itu disampaikan ketika Iran melaporkan penurunan penularan baru untuk lima hari berturut-turut, tetapi jumlah korban meninggal terus meningkat.
Menurut Pusat Sumber Daya Virus Corona di Johns Hopkins, dalam 24 jam terakhir ini lebih dari 150 orang meninggal akibat Covid-19 di Iran, menambah total korban meninggal menjadi 3.063 orang.
Otorita kesehatan telah mengingatkan bahwa Iran akan dilanda gelombang baru penularan virus corona dan menduga jumlah korban saat ini masih lebih rendah dari yang sebetulnya.
Rouhani telah menolak memberlakukan kebijakan lockdown, tetapi melarang perjalanan antar-kota hingga 8 April.
Pakar-pakar ekonomi mengingatkan bahwa lockdown akan melumpuhkan ekonomi negara itu, terlebih setelah pemberlakuan sanksi-sanksi oleh Amerika dan sekutunya. [em/ii]