Bisnis Ukraina Beralih ke Produksi Teknologi Militer Baru

Ledakan drone di langit Kota Kyiv saat serangan drone oleh Rusia di tengah invasi Rusia ke Ukraina di Kyiv, 25 November 2023. (Foto: Gleb Garanich/Reuters)

Sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, produksi drone atau pesawat nirawak di negara itu meningkat. Bisnis Ukraina telah beralih dari memproduksi produk untuk masa damai, menjadi membuat peralatan untuk masa perang.

Sebelum perang, perusahaan Dmytro Kovalchuk memproduksi mebel. Terdaftar di Ukraina, Inggris, dan Amerika Serikat (AS), perusahaan ini mengkhususkan diri dalam penyediaan hotel di seluruh dunia. Setelah invasi Rusia pada Februari 2022, Kovalchuk mendirikan perusahaan baru, Warbirds. Dengan lebih dari 100 karyawan, Warbirds mengembangkan dan membuat drone serta melatih operator drone untuk garis depan medan tempur.

Kovalchuk mengatakan, sebelum perang, Ukraina memiliki tujuh produsen drone. Kini jumlahnya lebih dari 200.

“Sangat beruntung, setengah tahun setelah perang, pemerintah memutuskan bahwa pendekatan terbaik adalah dengan tidak ikut campur dalam inisiatif swasta – untuk menyederhanakan proses, menyediakan pendanaan, dan menahan diri dari campur tangan," kata Kovalchuk, salah satu pendiri Warbirds.

BACA JUGA: Rusia Lancarkan Serangan Drone di Kyiv untuk Malam Kedua Berturut-turut

Ia mengatakan, penyederhanaan peraturan telah membantu pengiriman peralatan ke pasukan lebih cepat.

Sebelum 2022, dibutuhkan waktu dua tahun untuk mulai mengirimkan produk untuk militer; kini hanya sekitar satu bulan.”

Insinyur produksi Oleksandr Shevchenko, seorang warga negara Ukraina dan Inggris, kembali ke Ukraina beberapa hari sebelum 24 Februari 2022. Ia mengatakan, dia memutuskan untuk tetap tinggal di negara tersebut dan berperan serta, pertama dengan mengoperasikan drone di garis depan dan sekarang memproduksinya.

“Dari menerbangkan drone, Dima dan beberapa orang lainnya memutuskan untuk menata pabrik, membuat drone pengintai. Kami mulai membangunnya pada bulan Juni lalu, dan dari sekitar dua atau tiga drone dalam seminggu, kini kami membuat 34 drone dalam seminggu," kata Shevchenko, teknisi produk Warbirds.

Ukraina tidak mempunyai tenaga kerja yang cukup untuk perang yang berkepanjangan, kata Shevchenko, sehingga teknologi canggih adalah solusi untuk memenangkan perang. [ps/lt]