Seorang insinyur warga Amerika keturunan Iran telah dijatuhi hukuman lebih dari 8 tahun penjara karena mengirim dokumen rahasia militer Amerika ke negara kelahirannya Iran.
Kejaksaan Amerika mengatakan Mozaffar Khazaee, yang bekerja pada kontraktor pertahanan Amerika, mencuri dan memberi kepada Iran informasi mengenai program mesin jet militer Amerika selama beberapa tahun.
Khazaee, yang berusia 61 tahun dan mempunyai dwi-kewarga-negaraan, ditangkap bulan Januari tahun 2014 ketika ia berusaha berangkat dari Amerika Serikat dengan membawa dokumen rahasia dalam kopernya.
Khazaee mengatakan kepada hakim di Connecticut bahwa ia sangat menyesal atas tindakannya dan meminta keringanan hukuman. Pengadilan menghukumnya 8 tahun 1 bulan penjara dan memerintahkannya membayar denda 50.000 dolar AS atau senilai Rp 680 juta.
Tim jaksa mengatakan analisa terhadap komputer milik Khazaee menunjukkan bahwa ia mengirim surat ke beberapa universitas Iran. Dalam suratnya, Khazaee mengatakan ia telah mempelajari “teknologi kunci yang dapat dialihkan ke perindustrian dan universitas kita sendiri.”
Mereka mengatakan tahun 2013, Khazaee berusaha mengirim peti-kemas pengapalan yang besar ke Iran yang mencakup ribuan buku pedoman teknik yang sangat rahasia, gambar, dan data mesin jet militer Amerika.
Departemen Kehakiman Amerika mengatakan analisa oleh Angkatan Udara Amerika menyimpulkan bahwa “data teknis yang dicuri oleh Khazaee tadinya dapat membantu Iran “melompat ke depan” 10 tahun atau lebih, dalam penelitian dan pengembangan mesin turbin militer dan di perguruan tinggi.”
“Mozaffar Khazaee mengkhianati kontraktor pertahanan majikannya dan kepentingan keamanan nasional Amerika Serikat dengan mencuri dan mencoba mengirim ke Iran sangat banyak dokumen yang memuat teknologi pertahanan Amerika yang sangat rahasia,” kata jaksa federal tertinggi di negara bagian Connecticut, Deirdre Daly.[gp]