Boeing akan berdiskusi dengan maskapai penerbangan melalui panggilan konferensi pada Selasa (20/11) pagi mengenai sistem pada model 737 MAX yang mengalami kecelakaan di Laut Jawa bulan lalu, Reuters melaporkan, mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pesawat Lion Air JT610, yang menggunakan model Boeing 737 MAX, jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober. Seluruh 189 penumpang dan awak pesawat tewas. Ini adalah kecelakaan besar pertama yang melibatkan model pesawat berbadan sempit buatan Boeing yang sangat popular.
BACA JUGA: Keluarga Korban Lion Air JT610 Gugat BoeingSetelah kecelakaan, Badan Penerbangan Sipil Federal AS memperingatkan maskapai penerbangan mengenai kesalahan masukan dari sensor sistem anti-stall atau sistem yang mencegah pesawat kehilang daya angkat, kemungkinan membuat pesawat secara otomatis menukik turun meski pilot otomatis sudah dimatikan. Akibatnya, pilots kesulitas mengontrol pesawat.
Para penyelidiki Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), seperti dikutip oleh Reuters, mengatakan sistem tersebut tidak dipaparkan secara rinci dalam buku pedoman penerbangan Lion Air.
Bloomberg yang pertama kali melaporkan rencana Boeing menggelar panggilan konferensi pada Selasa. Tapi, salah satu sumber Reuters mengatakan Boeing kemungkinan akan menunda panggilan konferensi tersebut.
BACA JUGA: Pilot Lion Air JT610 Kemungkinan Diberi Info Salah oleh Sistem Otomatis PesawatBoeing pekan lalu mengatakan sudah memberikan dua pembaruan kepada para maskapai penerbangan di seluruh dunia, untuk menekankan kembali prosedur yang tersedia untuk menangani situasi terkait MCAS. Boeing menolak memberikan komentar lebih jauh.
Dalam pesannya kepada para karyawan, Senin (19/11), Boeing CEO Dennis Muilenburg, mengatakan berita-berita mengenai klaim bahwa Boeing tidak memberitahukan mengenai sistem MCAS kepada maskapai penerbangan adalah “tidak benar,” Reuters melaporkan. Muilenburg menambahkan fungsi tersebut sudah dipaparkan dalam pedoman operasi kru penerbangan, kata wartawan dirgantara, Jon Ostrower.
KNKT dijadwalkan akan merilis laporan awal kecelakaan Lion Air pada 28 atau 29 November, Reuters melaporkan. Tapi hingga saat ini, bagian kotak hitam yang merekam pembicaraan di kokpit pesawat atau Cockpit Voice Recorder (CVR) belum bisa ditemukan. CVR bisa mengungkap informasi penting interaksi antar pilot untuk menangkap gambaran yang lebih lengkap mengenai kecelakaan tersebut. [ft]