Bolivia dan Amerika Serikat memulihkan hubungan diplomatik penuh hari Senin untuk pertama kalinya sejak tahun 2008.
Tiga tahun lalu, pemerintah negara itu mengusir dutabesar dan Badan Pengawas Narkoba Amerika. Amerika mengusir dutabesar Bolivia sebagai pembalasan.
Presiden Bolivia Evo Morales, seorang petani coca, menuduh Amerika menghasut musuh-musuh politiknya. Ia adalah pengecam kebijakan Amerika terhadap Amerika Latin.
Persetujuan diplomatik baru itu mencakup kerjasama kedua negara dalam perang melawan narkoba, tetapi tidak menyebut kembalinya petugas badan Pengawas Narkoba Amerika ke Bolivia. Tidak ada tanggal tertentu bagi dutabesar kedua negara kembali ke pos masing-masing.
Bolivia adalah produsen narkoba cocaine ketiga terbesar di dunia setelah Peru dan Kolombia. Morales bersekutu erat dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez.