Brazil Angkat 3 Menteri Kehakiman dalam 2 Minggu

Demonstrasi di Manaus, Brazil, bagian dari protes nasional yang menuntut pemakzulan Presiden Brazil Dilma Rousseff (13/3). (Reuters/Bruno Kelly)

Keputusan itu diambil sehari setelah rakyat Brazil berdemonstrasi di jalanan secara nasional untuk memprotes pemerintahannya dan Partai Pekerja yang berkuasa.

Presiden Brasil Dilma Rousseff, yang sedang terpojok, hari Senin (13/3) mengangkat menteri kehakiman baru, penunjukan ketiga di negara itu hanya dalam dua minggu. Keputusan itu diambil sehari setelah rakyat Brazil berdemonstrasi di jalanan secara nasional untuk memprotes pemerintahannya dan Partai Pekerja yang berkuasa.

Kantor Rousseff mengukuhkan Eugenio Aragão mengambilalih tugas menteri kehakiman menyusul pengunduran diri Wellington Cesar setelah 11 hari menjabat. Keputusan Mahkamah Agung mengharuskannya memilih antara jabatan di Kabinet dan karirnya selama 25 tahun sebagai jaksa di negara bagian Bahia.

Cesar ditunjuk menjadi menteri kehakiman setelah sekutu lama Rousseff, Jose Eduardo Cardozo berhenti dua minggu lalu untuk menjadi pengacara umum. Cardozo menjabat posisi itu lebih dari lima tahun dan sedang menghadapi tekanan yang meningkat dari politisi yang terkena penyelidikan korupsi secara luas di perusahaan minyak raksasa milik negara, Petrobras.

Menteri Kehakiman juga menjabat kepala polisi federal Brazil, yang merupakan bagian penting penyelidikan Petrobras bersama jaksa dan hakim federal Sergio Moro.

Rousseff menghadapi proses pemakzulan di Kongres karena diduga melanggar aturan fiskal. Pemerintah berharap demonstrasi pro-pemerintah yang dijadwalkan hari Jumat akan membantu menopang posisi Rousseff.[ka/al]