Petugas belum memberitahu 33 orang buruh tambang yang terkurung di bawah tanah bahwa para pekerja ini mungkin harus menunggu berbulan-bulan untuk keluar dari sana.
Para insinyur sedang bersiap-siap untuk mengebor terowongan pertolongan selebar 62 sentimeter, tetapi mereka mengatakan pekerjaan itu dapat memakan waktu empat bulan karena kedalamannya yang mencapai 700 meter dan ketidakstabilan tanah di sekeliling tambang.
Para petugas pertolongan mengatakan pada hari Selasa, para buruh tambang tersebut sudah mulai menerima gizi tambahan dan obat-obatan melalui dua lubang sempit yang baru dibor. Para pekerja yang terperangkap juga telah menerima makanan dan air dan meminta peralatan seperti sikat gigi.
Para pejabat berbicara dengan para buruh tambang itu dengan menggunakan alat komunikasi yang baru dipasang Senin malam. Para pria tersebut memberitahu para petugas bahwa mereka berada dalam keadaan baik.
Para pekerja tersebut mulai terkurung sejak lebih dari dua minggu lalu, setelah satu terowongan runtuh dalam tambang emas dan tembaga dekat kota Copiapo, Chili utara. Mereka didapati masih hidup pada hari Minggu. Belum jelas apa yang menyebabkan keruntuhan itu.