Agen veteran dan wakil direktur CIA, Gina Haspel hari Rabu (9/5) berjanji di hadapan anggota parlemen tidak akan memperbarui program interogasi keras, masalah yang berpotensi menghambat upayanya untuk memimpin badan mata-mata itu.
"Saya bisa memberikan komitmen pribadi saya kepada Anda, dengan jelas dan tanpa keraguan, bahwa di bawah kepemimpinan saya, di bawah pengawasan saya, CIA tidak akan memulai kembali program penahanan dan interogasi semacam itu. CIA telah mendapat pelajaran keras dari pengalaman itu, kami diminta untuk menangani misi yang berada di luar keahlian kami, bagi saya, tidak ada contoh memetik pelajaran yang diperoleh CIA dari program itu yang lebih baik. Dalam retrospeksi jelas, seperti yang disimpulkan oleh laporan Mayoritas SSCI, CIA tidak siap untuk melakukan program penahanan dan interogasi. Sekarang, pemerintah AS telah memiliki kerangka hukum dan kebijakan yang jelas yang mengatur penahanan dan interogasi," tandas Haspel.
Haspel bersaksi di hadapan sidang konfirmasi Komite Intelijen Senat AS yang memusatkan perhatian pada peran Haspel dalam melaksanakan program interogasi keras CIA dan mungkin menutup-nutupinya.
Pada tahun 2002, Haspel sempat mengawasi sebuah penjara rahasia CIA di Thailand di mana para tahanan menjadi sasaran waterboarding dan teknik interogasi keji lainnya yang sering dikecam sebagai penyiksaan. CIA berulang kali berkeras tindakan Haspel legal dan membela perannya terkait jabatan yang dipegangnya di luar negeri.
Senator Partai Republik Susan Collins dari Maine mengemukakan bahwa sewaktu menjadi kandidat, presiden Trump berulang kali menyatakan dukungannya untuk waterboarding, dan menanyakan apa yang akan dilakukan Haspel, jika Presiden Donald Trump memerintahkannya melakukan waterboarding terhadap seorang tahanan.
Haspel mengatakan bahwa ia tidak yakin Trump akan memintanya melakukan itu. "Kami tidak memiliki interogator dan kami tidak memiliki keahlian interogasi,'' katanya.
Menurut Associated Press,Haspel mengatakan tidak akan melakukan perintah presiden apapun kalau menurutnya tidak bermoral, meskipun secara teknis legal. Jika dikonfirmasi, ia mengatakan akan mengikuti kerangka hukum AS yang sah, yang sejak itu diberlakukan Amerika dan melarang setiap taktik keji yang tidak dijabarkan dalam Buku Pegangan Militer Di Lapangan.
Beberapa pengunjuk rasa ditangkap sebelum sidang konfirmasi itu
Mereka berteriak, "hentikan penyiksaan, hentikan penyiksaan '' dan "jangan berikan imbalan kepada penyiksa.''
Polisi Capitol AS dengan cepat mengeluarkan mereka dari ruang sidang. Para pengunjuk rasa termasuk di antara mereka yang pertama diizinkan masuk ke ruang sidang dan memakai slogan yang berbunyi: "Tidak ada Penyiksaan, Tidak Ada Gina" dan "Jangan Berikan Imbalan kepada Penyiksa." [my/ds]