Calon Penasihat Keamanan Nasional Trump Serukan Penjelasan soal Penampakan Drone

Calon Penasihat Keamanan Nasional AS pilihan Trump, Michael Waltz (foto: dok).

Penasihat keamanan nasional pilihan presiden terpilih Amerika Donald Trump mengatakan inilah saatnya untuk mencari tahu dari mana asal puluhan pesawat tak berawak yang tampak terbang di atas di bagian timur beberapa negara bagian AS dan apakah ada niat jahat yang mereka yang terlibat.

Anggota Partai Republik di DPR dari negara bagian Florida, Michael Waltz, yang akan bergabung dengan tim Gedung Putih Trump saat presiden terpilih itu dilantik pada 20 Januari, mengatakan kepada CBS pada hari Minggu (15/12), “kita harus mencari tahu penyebab kehadiran drone ini.”

Selama berminggu-minggu, warga di negara bagian New Jersey, yang berbatasan dengan New York City, dan negara-negara bagian lain di utara dan selatan sepanjang garis pantai Samudra Atlantik telah melaporkan melihat lebih dari 5.000 pesawat tak berawak, angka yang menurut para pejabat AS terlalu dibesar-besarkan.

Beragam Teori Konspirasi

Segala macam teori konspirasi telah dikemukakan mengenai penampakan drone yang tidak dapat dijelaskan ini, termasuk bahwa hal itu merupakan bagian dari program mata-mata pemerintah AS, dan penempatan drone yang diluncurkan Iran dari kapal induk di perairan pantai timur AS.

Waltz menyebutnya sebagai drone yang “berkeliaran dalam waktu lama dan bisa berbahaya”. Dia memuji pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan segera habis masa jabatannya karena berusaha menghilangkan ketakutan dan menyelesaikan misteri apa pun tentang drone tersebut, tetapi dia sendiri tidak memberikan penjelasan.

BACA JUGA: Gedung Putih: Tidak Ada Bukti Penampakan Drone Timbulkan Ancaman Keamanan Nasional

“Kami membutuhkan lebih banyak transparansi,” kata Senator Minnesota Amy Klobuchar, seorang Demokrat, dalam acara di CBS itu.

Beberapa pejabat Gedung Putih, Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Biro Investigasi Federal (FBI) pada hari Sabtu (14/12) menekankan bahwa sebagian besar penampakan drone baru-baru ini di New Jersey – negara bagian dengan laporan terbanyak – dan di tempat lain adalah pesawat berawak dan tidak menimbulkan ancaman nasional.

Badan-badan Federal AS Lancarkan Penyelidikan

Seorang pejabat FBI mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya bekerja sama dengan 50 mitra lokal, negara bagian dan federal dan telah menetapkan bahwa kurang dari 100 dari lebih 5.000 penampakan yang dilaporkan layak untuk diselidiki lebih lanjut.

“Kombinasi upaya sejauh ini… untuk memasukkan peralatan teknis, informasi jalur komunikasi dan konsultasi yang tercatat… belum menemukan bukti apa pun yang mendukung kegiatan [sistem udara tak berawak] skala besar,” kata pejabat itu, seraya menambahkan bahwa banyak dari penampakan itu terjadi di sepanjang jalur penerbangan reguler.

Pejabat itu mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk menyelidiki kasus-kasus yang tersisa, termasuk analisis radar dan intelijen.

“Kita tidak bisa mengabaikan penampakan yang terjadi di sana,” kata pejabat itu. “Kami melakukan yang terbaik untuk menemukan asal mula aktivitas drone tersebut, namun menurut saya ada sedikit reaksi berlebihan” dalam jumlah penampakan drone yang diklaim.

Para pejabat AS mengatakan telah mengkonfirmasi penampakan drone di pangkalan militer di New Jersey, termasuk Picatinny Arsenal, namun tidak menemukan bukti keterlibatan pemerintah asing. Akan tetapi para pejabat keamanan nasional belum dapat mengetahui siapa yang mengoperasikan drone yang tidak dapat dijelaskan tersebut.

Pejabat negara bagian dan lokal di negara bagian pesisir timur juga telah menyatakan keprihatinannya. Larry Hogan, mantan gubernur Maryland, pada hari Jumat (13/12) memposting di media sosial bahwa dia telah melihat “puluhan drone besar di langit” di atas kediamannya di negara bagian tersebut. “Masyarakat semakin khawatir dan frustrasi dengan kurangnya transparansi dan sikap meremehkan pemerintah federal.”

Presiden terpilih Trump pada hari Sabtu menuduh pemerintahan Biden menyembunyikan informasi tentang penampakan drone dan bahwa piranti-piranti itu seharusnya ditembak jatuh. Anggota Partai Republik di DPR dari negara bagian New Jersey, Christopher Smith, mengatakan Gedung Putih tampak “meremehkan” penampakan drone tersebut.

Beberapa pejabat AS mengatakan pemerintah telah mengirimkan teknologi radar dengan “sistem kamera inframerah elektro-optik” kepada pejabat New Jersey untuk melacak drone-drone itu.

Pekan lalu, juru bicara Keamanan Nasional John Kirby mengatakan penyelidikan terhadap penampakan drone tidak menemukan adanya aktivitas ilegal. [em/jm]