Cap Teroris AS atas Kelompok di Kashmir Tak Ubah Situasi di Lapangan

Syed Salahuddin, komandan tertinggi Hizbul Mujahideen, berbicara di depan pendukungnya (foto: dok).

India mencatat kemenangan diplomatik penting atas Pakistan awal bulan ini sewaktu Amerika Serikat menetapkan kelompok militan terbesar yang berjuang melawan pemerintah India di wilayah Kashmir yang terbagi sebagai organisasi “teroris asing.”

Bagi India, cap teror terhadap kelompok terlarang Hizbul Mujahideen (HM) merupakan penegasan kuat atas argumennya bahwa kekerasan di satu-satunya wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di negara itu disulut oleh kelompok-kelompok militan Islamis yang beroperasi dari Pakistan, yang oleh India telah lama disebut sebagai “terorisme melintas batas.” Islamabad membantah tuduhan-tuduhan itu.

HM didirikan pada tahun 1989, sewaktu pemberontakan berkobar di wilayah Kashmir yang dikuasai India. Amerika menyatakan pendiri dan pemimpin tertinggi HM, Syed Salahuddin, sebagai “teroris” global Juni lalu.

India menyatakan penetapan itu mencerminkan komitmen bersama New Delhi dan Washington untuk menumpas terorisme.

New Delhi menuduh HM, bersama dengan kelompok-kelompok militan Islamis lainnya, membunuh ribuan orang sejak pemberontakan separatis bersenjata merebak di Kashmir.

Ajai Sahni, kepala Institute of Conflict Management di New Delhi, mengatakan, HM berulang kali menyerang dengan target warga sipil, membunuh warga sipil melalui tindak kekerasan membabi buta dan kadang-kadang melakukan tindak kekerasan terhadap kelompok tertentu.

Ia mengatakan ada sumber data yang sangat banyak mengenai serangan-serangan semacam itu dan itulah alasan mengapa Amerika menetapkan HM sebagai kelompok teror.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan dan Salahuddin, yang beroperasi di wilayah Kashmir yang diperintah Pakistan, menolak “cap teror” dan menyatakannya “tidak tepat.” [uh/ab]