Kepala Bidang SDM Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid, Tengku Muhammad Dicky, mengatakan Istana Maimun di Kota Medan, Sumatera Utara, akan ditutup selama 14 hari untuk mencegah penyebaran virus corona. Yayasan Sultan Ma'moen Al Rasyid adalah pengelola Istana Maimun.
Penutupan objek wisata paling terkenal di Kota Medan itu, berlaku mulai hari ini, Rabu (18/3) hingga 1 April 2020. Langkah ini juga untuk menyikapi siaran dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan surat edaran dari Gubernur Sumatera Utara.
BACA JUGA: Dua WNI Peserta Tablig Akbar di Malaysia Positif Korona"Untuk mengambil langkah antisipasi dan pencegahan di mana Istana Maimun juga merupakan salah satu tempat wisata yang paling ramai dikunjungi wisatawan baik asing atau lokal. Untuk itu kami memutuskan untuk menutup Istana Maimun sementara waktu," kata Dicky di Medan.
Kata Dicky, selama penutupan sementara, pihaknya akan melakukan pembersihan ruangan yang ada di istana Melayu Deli tersebut.
"Khususnya bagian balairoom dan ruang makan di mana itu lokasi yang dikunjungi wisatawan. Kami akan melakukan pembersihan secara menyeluruh termasuk dengan melakukan penyemprotan disinfektan," ujarnya.
Istana Maimun merupakan bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan, dibangun oleh Kesultanan Deli yaitu Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Saat ini objek wisata itu kerap dikunjungi wisatawan lokal dari berbagai daerah hingga asing mulai dari Malaysia, Singapura, dan Thailand. Setiap bulan, tercatat sedikitnya 5.000 hingga 10.000 wisatawan mengunjungi Istana Maimun.
"Sampai kemarin masih ada wisatawan dari Malaysia yang berkunjung," ucap Dicky.
BACA JUGA: BNPB Perpanjang Masa Darurat CoronaSementara itu, Hendra, salah satu wisatawan dari Jakarta yang datang bersama rombongannya ke Istana Maimun harus gigit jari. Mereka tidak bisa menikmati berwisata di Istana Maimun karena bangunan bersejarah itu ditutup sementara.
"Sayangnya kami tidak bisa menikmati Istana Maimun. Baiknya tetap dibuka agar kegiatan wisata tetap berjalan. Yang sangat disayangkan. Kasihan juga para pedagang di sini yang seharusnya dapat pemasukan dari turis yang hadir. Tapi ternyata tutup karena tadi belum ada pemberitahuan," ujarnya.
Sementara terkait dengan pandemi virus corona yang telah merebak ke beberapa wilayah di Indonesia. Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahid mengatakan seorang pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona yang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan, meninggal dunia pada Selasa (17/3) malam.
"Pasien PDP 01 meninggal tadi malam sekira pukul 20.45 WIB dan sudah dibawa pulang keluarganya," kata Alwi di Medan.
Alwi menjelaskan, PDP nomor 01 di Sumut yang telah meninggal dunia itu memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yakni Yerusalem lalu singgah ke Italia. Namun, Alwi enggan menjelaskan apakah pasien tersebut meninggal dunia karena positif virus coronaatau sebab lain.
Your browser doesn’t support HTML5
"Itu ada satu rombongan itu coba kami telusuri. Akan kami telusuri, saya belum tahu persis itu. Tim saya sudah bekerja soal itu. Jadi nanti saya akan dapat laporan," ujarnya.
Data terakhir, Selasa, 17 Maret 2020, pada pukul 12.00 WIB, sedikitnya ada 8 PDP, dan 22 orang dalam pemantauan (ODP), dirawat di RSUP H Adam Malik. Sedangkan RSUP H Adam Malik, belum merinci informasi terbaru jumlah pasien terkait virus corona. Pihak rumah sakit dituding minim keterbukaan informasi soal jumlah pasien terkait virus corona. [aa/ft]