CEO Airbus, Tom Enders tidak punya alasan untuk mengundurkan diri karena penyelidikan Inggris dan Perancis yang sedang berlangsung atas dugaan korupsi, namun ia siap mengundurkan diri jika diperlukan, katanya kepada sebuah surat kabar Jerman.
Dewan Airbus mengungkapkan kepercayaan penuh pada Enders hari Kamis, namun dua orang yang mengetahui mengatakan, itu hanya dilakukan setelah diadakan penyelidikan sendiri mengenai manajemen tingkat tinggi.
Enders dan penasihat hukum John Harrison mendapat kecaman dari dalam Airbus dan media Perancis karena membuka jalan untuk memperluas penyelidikan dan mengawasi apa yang oleh beberapa orang dalam disebut penyelidikan yang dicari-cari.
Enders mengulangi hari Jumat (13/10) bahwa kelompok itu bisa dikenai denda besar akibat hasil penyelidikan Inggris dan Perancis tadi.
Airbus sedang melakukan penyelidikan internal dengan harapan mendapat kesepakatan jaksa Inggris sebagai imbalan kerjasama dan berbagi hasil dengan para penyidik.
Enders mengatakan kepada harian Handelsblatt bahwa dia tidak mengetahui adanya dana gelap di Airbus yang digunakan untuk menyogok calon-calon pelanggan yang potensial. "Saya tidak punya dana gelap dan tidak tahu apakah ada orang lain yang punya," katanya. Ia menambahkan, kecuali terbukti sebaliknya, dia beranggapan bahwa tidak ada dana semacam itu di Airbus. [ps/ii]