China sedang meninjau cara-cara membangun prasarana-prasarana baru di kota pelabuhan Filipina kedua sebagai penghubung dalam inisiatif sabuk dan jalan guna memperluas perdagangan China di Asia Tenggara dan Pasifik Selatan.
Menurut situs web kantor kepresidenan Filipina, Menlu China, Wang Yi mengunjungi pelabuhan Davao City hari Senin (29/10), untuk berbicara selama satu jam dengan Presiden Rodrigo Duterte, Wang mengatakan, kerjasama ekonomi China-Filipina itu dapat "diperluas ke daerah-daerah baru, termasuk proyek-proyek Inisiatif Sabuk dan Jalan," kata kantor berita resmi Xinhua.
Filipina berharap, China berpegang pada janjinya Oktober 2016 untuk membantu sejumlah $24 miliar dalam bentuk dana dan investasi. Mereka khawatir terutama karena Filipina telah berjuang untuk sejalan dengan China karena sengketa kedaulatan maritim.
Memugar pelabuhan Davao yang kecil dan bobrok itu menjadi pelabuhan samudra akan meningkatkan bisnis bagi kota berpenduduk 1,6 juta jiwa yang menjadi pusat penghubung bagi pulau kaya sumber daya namun sebagian besar penduduknya miskin.
Pengusaha angkutan barang China dapat menggunakan Davao sebagai pelabuhan ekspor-impor ke dan dari negara-negara di selatan. [ps/al]