Latihan militer di Kamboja ini digelar di tengah keprihatinan Amerika Serikat bahwa China mungkin memanfaatkan pangkalan angkatan laut Kamboja untuk memperluas pengaruh mereka di kawasan ini.
Latihan militer selama 15 hari, yang disebut “Naga Emas,” melibatkan lebih dari 1.300 personel dari Kamboja dan 760 dari China, dengan 11 kapal Kamboja dan tiga kapal China.
Manuver darat dan laut dimulai di pangkalan militer Kamboja di barat laut Phnom Penh.
Latihan bertujuan melatih kekuatan untuk memerangi terorisme dan memberi bantuan kemanusiaan di kedua negara, kata juru bicara militer Kamboja, Mayjen Thong Solimo.
Jenderal Kamboja, Vong Pisen berterima kasih kepada China yang mendanai peralatan militer baru dan membantu peningkatan fasilitas militer seperti Pangkalan Angkatan Laut Ream, di pantai barat daya Kamboja.
Sebelumnya, kapal perang China telah berlabuh di kota pesisir Sihanoukville pada Senin (12/5) pagi, membawa tentara dan peralatan untuk latihan itu. Juru bicara angkatan bersenjata Kamboja, Thong Solimo mengatakan itu kepada para jurnalis di Phnom Penh.
Lebih dari 2 ribu tentara, termasuk 760 personel militer China, akan berpartisipasi dalam latihan di pusat pelatihan. Lokasi ini berada di wilayah tengah Kamboja, di Provinsi Kampong Chhnang dan di kawasan laut Provinsi Preah Sihanouk, kata Solimo.
Kamboja telah lama menjadi sekutu setia China, menerima investasi miliaran dolar dari mereka.
Pada Desember, dua kapal perang China berkunjung untuk pertama kalinya ke pangkalan angkatan laut Ream di Kamboja, dekat kota pelabuhan Sihanoukville.
AS mengatakan, Ream yang sudah ditingkatkan kapasitasnya oleh China, akan memberikan posisi yang strategis bagi Beijing di sepanjang pesisir Teluk Thailand, di dekat Laut China Selatan yang disengketakan, yang sebagian besar telah diklaim oleh China. Tetapi para pejabat Kamboja berulang kali menolak bahwa pangkalan mereka digunakan oleh kekuatan asing.
Setelah Kamboja membongkar fasilitas di Ream, yang sebagian dibangun dengan dana dari Amerika Serikat dan menjadi lokasi latihan militer AS, China mulai mendanai renovasi pangkalan itu.
Tahun lalu, para pejabat Kamboja membantah adanya dermaga baru sepanjang 363 meter di Ream, yang dimaksudkan untuk berlabuhnya kapal induk.
Latihan gabungan Kamboja-China selama 15 hari, yang disebut sebagai Naga Emas, akan melibatkan 14 kapal perang, tiga di antaranya dari China, dua helikopter dan 69 tank, dan termasuk pelatihan penembakan dengan amunisi aktif, antiterorisme dan kemanusiaan, kata Solimo pada Senin.
“Latihan tahun ini lebih besar dibandingkan dengan latihan tahun lalu, baik dalam jumlah personel militer maupun peralatannya,” kata dia sambil menambahkan bahwa China akan menanggung biaya latihan tersebut.
Latihan Naga Emas pertama kali digelar pada 2016.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Chhum Socheat mengatakan dalam sebuah unggahan Facenook pekan lalu, bahwa kapal perang China yang membuah sauh di Ream pada Desember, “akan membantu melatih personel angkatan laut Kamboja dan untuk mempersiapkan latihan gabungan Naga Emas.”
Dia mengatakan, kapal-kapal China akan menguji coba “Pangkalan Angkatan Laut Ream, yang dibangun China untuk Kamboja”, dan membantah bahwa pasukan China akan ditempatkan di pangkalan tersebut. [ns/uh]