Diplomat tertinggi China, Senin (22/2), meminta pemerintahan baru Presiden AS Joe Biden untuk mencabut pembatasan perdagangan dan kontak orang-ke-orang, serta menghentikan apa yang dianggap Beijing sebagai campur tangan yang tidak beralasan di wilayah Taiwan, Hong Kong, Xinjiang dan Tibet.
Komentar Menteri Luar Negeri Wang Yi itu disampaikan pada forum Kementerian Luar Negeri tentang hubungan AS-China, sebagai bagian dari usaha Beijing untuk menekan pemerintahan baru di Washington agar membatalkan banyak tindakan konfrontatif yang diadopsi oleh mantan Presiden Donald Trump.
Trump menaikkan tarif impor produk-produk China pada 2017 dan memberlakukan larangan serta pembatasan lain pada perusahaan-perusahaan teknologi China dan pertukaran akademis sewaktu ia berusaha mengatasi kekhawatiran tentang ketidakseimbangan dalam perdagangan dan tuduhan pencurian teknologi Amerika oleh China.
BACA JUGA: AS Khawatir UU Baru China Bisa Tingkatkan Sengketa MaritimTrump juga meningkatkan hubungan militer dan diplomatik dengan Taiwan, pulau demokrasi yang berpemerintahan sendiri yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya sendiri, sementara menjatuhkan sanksi-sanksi kepada para pejabat China yang dituding bertanggung jawab atas pelanggaran HAM terhadap minoritas Muslim di Xinjiang dan tindakan keras terhadap kebebasan di Hong Kong.
“Kami tahu bahwa pemerintahan baru AS sedang meninjau dan mengevaluasi kebijakan luar negerinya, '' kata Wang kepada para diplomat, cendekiawan, dan jurnalis di Lanting Forum. “Kami berharap para pembuat kebijakan AS mengikuti perkembangan zaman, melihat dengan jelas tren dunia, meninggalkan bias, melepaskan kecurigaan yang tidak beralasan dan berusaha memahami kebijakan China untuk memastikan perkembangan hubungan AS dan China yang sehat dan stabil.”
Dalam pidato pertamanya di hadapan masyarakat global, Jumat lalu, Biden mengatakan AS dan sekutu-sekutunya harus “bersama-sama menyiapkan diri menghadapi persaingan strategis jangka panjang dengan China”.
“Persaingan dengan China akan sulit. Itulah yang saya perkirakan akan terjadi, dan itulah yang saya sambut. Saya yakin sistem global yang dibangun oleh Eropa dan Amerika Serikat, bersama sekutu-sekutu kita di Indo-Pasifik, dengan susah payah selama 70 tahun terakhir mampu mengatasinya," kata Biden dalam sambutannya yang disampaikan secara virtual di acara tahunan Konferensi Keamanan Munich.
BACA JUGA: AS-China Bersaing soal Vaksin dan Pemulihan Pasca Pandemi di EropaWang mengatakan China tidak berniat untuk menantang atau menggantikan Amerika Serikat, dan siap untuk hidup berdampingan secara damai dan mengusahakan pembangunan bersama.
Wang mendesak AS untuk “berhenti mencoreng'' reputasi Partai Komunis China yang berkuasa dan untuk “berhenti berkomplot atau bahkan mendukung kata-kata dan tindakan keliru pasukan separatis kemerdekaan Taiwan dan berhenti merongrong kedaulatan dan keamanan China terkait urusan dalam negerinya di Hong Kong, Xinjiang dan Tibet.”
Ia mengatakan AS harus mengaktifkan kembali semua tingkat dialog yang menurutnya telah dihentikan AS secara efektif di bawah pemerintahan Trump, dan meningkatkan kerja sama dalam masalah-masalah utama bilateral dan internasional. Pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan pemulihan ekonomi global adalah tiga masalah terbesar di mana kedua belah pihak dapat bekerja sama, katanya. [ab/uh]