China Kutuk Sanksi Barat terkait Isu HAM di Xinjiang

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying

China hari Selasa (23/3) dengan berani mengutuk AS, Kanada, Inggris dan Uni Eropa setelah negara-negara itu mengumumkan sanksi terhadap individu dan entitas China dengan alasan masalah HAM sebelumnya terkait dengan Xinjiang.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyebut tindakan negara-negara itu sebagai "pelanggaran serius terhadap kedaulatan dan kepentingan keamanan China."

BACA JUGA: Australia, Selandia Baru Sambut Sanksi Internasional Terhadap China Terkait Uighur

"Kami tidak khawatir sama sekali. Ini karena gabungan penduduk AS, Inggris Raya, dan Kanada hanya 5,7% dari populasi dunia. Dan bersama dengan semua penduduk Uni Eropa, mereka berjumlah sekitar 11 % dari populasi dunia. Sedangkan penduduk China adalah seperlima dari jumlah populasi dunia. Suara dari beberapa negara ini tidak mewakili opini publik internasional. Mereka tidak berhak dan tidak punya posisi untuk mewakili komunitas internasional," tandasnya.

Hua juga mengecam negara-negara itu karena mengaku sebagai hakim-hakim hak asasi manusia dan bertindak sebagai pemberi kuliah HAM, sementara mempunyai "catatan HAM yang menyedihkan" sendiri.

Ketika ditanya tentang apakah China khawatir karena ini pertama kalinya beberapa negara barat menjatuhkan sanksi bersama-sama terhadap China, ia mengatakan China "tidak khawatir sama sekali."

BACA JUGA: AS, Uni Eropa, Inggris Jatuhkan Sanksi Terhadap Pejabat China 

Juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, "Jelas, ini adalah reaksi terhadap apa yang kami rasakan sebagai pelanggaran HAM yang serius. Orang Eropa jelas merasakan ini juga terhadap anggota kelompok etnis dan agama minoritas Xinjiang. Tidak ada yang bisa mengubah keprihatinan kami terkait itu. Dan kami mengambil tindakan seperti yang Anda amati, dalam persatuan dengan Inggris, Kanada, dan Uni Eropa, yang juga bertindak melawan pelanggar HAM terkait dengan kekejaman."

Selanjutnya Psaki menambahkan, "Anda tahu, ini menunjukkan tekad kami yang berkelanjutan untuk bekerja secara multilateral, guna memajukan dukungan terhadap HAM. Kami tetap mempunyai keprihatinan besar tentang kejahatan China terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap orang Uighur di Xinjiang. Tetapi saya tidak bisa memperkirakan apapun tentang sanksi pada masa depan. Jelas, ini adalah masalah yang diangkat dalam pertemuan pekan lalu dan juga masalah yang diangkat oleh presiden dalam percakapannya dengan Presiden Xi beberapa minggu lalu."

Your browser doesn’t support HTML5

Tiongkok Mengutuk Penerapan Sanksi Negara-negara Barat terkait Xinjiang


Sementara, dalam hal membangun hubungan China-Uni Eropa, Hua Chunying mengatakan China menyambut kerja sama dan tidak menyetujui konfrontasi, serta memperingatkan UE untuk tidak menyabotase hubungan bilateral.

Hua juga menegaskan, negara mana pun yang mencampuri urusan dalam negeri China berdasarkan rumor dan kebohongan, serta merusak kepentingan dan martabat China, akan menghadapi tanggapan tegas dari China. Untuk PS, saya Irfan Ihsan, VOA. [ps/lt]