Istri dari seorang redaktur China yang baru-baru ini hilang, dipanggil oleh pejabat China untuk diinterogasi pada Selasa (26/1), hanya beberapa jam sebelum dia dijadwalkan membahas kasus suaminya di televisi internasional.
He Fang-mei mengatakan Jumat lalu (22/1) bahwa dia terakhir berbicara dengan suaminya, Li Xin, mantan redaktur opini dari Southern Metropolis Daily, sebuah harian beraliran liberal, pada 11 Januari, ketika dia menumpang kereta di Thailand.
Menurut Komite bagi Perlindungan Jurnalis yang berbasis di New York, Li mengatakan kepada media internasional November lalu, di melarikan diri dari China setelah dipaksa bekerja selama bertahun-tahun sebagai informan untuk Departemen Keamanan Negara tentang kegiatan cendekiawan, NGO, dan aktivis HAM.
He Fang Mei mengatakan, Li bermaksud minta suaka di Thailand, dan ada kecurigaan, Li diculik oleh pihak keamanan China di Thailand. Menurut laporan New York Times, diduga “percepatan deportasi Li ke China dari Thailand” diusahakan pada 2015, ketika Bangkok sedang mengusahakan dukungan ekonomi dan politik dari Beijing. [ps/jm]