China pada Kamis (12/12) mengecam Amerika karena "mempolitisasi" isu perdagangan. Negara itu mengatakan bahwa Amerika mempertimbangkan untuk menyediakan lebih dari $3 miliar kepada perusahaan telekomunikasi AS untuk menyingkirkan peralatan telekomunikasi China.
"Klaim Amerika Serikat bahwa produk informasi dan komunikasi China menimbulkan risiko keamanan sama sekali tidak berdasar," kata He Yadong, juru bicara Kementerian Perdagangan China dalam jumpa pers rutin.
"China dengan tegas menentang AS yang membesar-besarkan konsep keamanan nasional, melanggar prinsip ekonomi pasar dan persaingan yang adil, serta mengganggu kerja sama ekonomi dan perdagangan normal antara perusahaan China dan AS," tuturnya.
BACA JUGA: Biden Setujui Memo Keamanan Nasional tentang China, Iran, Korea Utara, dan Rusia Jelang Kembalinya TrumpPada Rabu (11/12), DPR AS mengesahkan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, kebijakan pertahanan yang mencakup dana $3 miliar untuk menyingkirkan peralatan telekomunikasi yang disediakan perusahaan China, termasuk yang diproduksi oleh Huawei dan ZTE, dari jaringan A.S. Rancangan Undang-Undang (RUU) itu akan diajukan ke Senat dan Presiden Amerika Serikat untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut sebelum menjadi undang-undang.
“Kami berharap A.S. akan menghormati fakta dan berhenti mempolitisasi serta menjadikan isu ekonomi dan perdagangan sebagai senjata China akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China,” kata He.
Menurut laporan media, produsen China baru-baru ini mulai membatasi ekspor suku cadang utama yang digunakan untuk drone.
BACA JUGA: Amerika Jatuhkan Sanksi pada Perusahaan Keamanan Siber ChinaHe tidak mengonfirmasi laporan itu secara langsung, tetapi mengatakan China selalu mengontrol ketat ekspor barang-barang yang memiliki fungsi ganda, termasuk drone.
Ketika ditanya kapan China akan mencabut larangan lobster Australia, He mengatakan kedua pihak telah berkomunikasi mengenai masalah tersebut.
Hubungan perdagangan China dan Australia telah mencair. Selasa (10/12) lalu, China melanjutkan impor semua produk daging mentah Australia. [ka/jm]