Clinton: Militer Mesir Harus Serahkan Kekuasaan kepada Pemenang Pemilu Presiden

Menteri Luar Negeri AS, Hillary Rodham Clinton (Foto: dok).

Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan militer Mesir harus memenuhi janjinya untuk menyerahkan kekuasaan kepada pemenang pemilu presiden babak kedua.
Dalam wawancara dengan wartawan Charlie Rose yang ditayangkan Rabu malam (20/6), Clinton menyebut tindakan militer Mesir dalam satu minggu ini "jelas menggusarkan".

Komisi pemilihan Mesir telah menunda pengumuman hasil pemilu yang semula dijadwalkan akan dilakukan hari Kamis.

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata yang berkuasa telah mendeklarasikan undang-undang dasar sementara yang memberi para jenderalnya dan pengadilan keputusan terakhir atas sebagian besar kebijakan dalam negeri dan luar negeri, dan juga proses untuk menciptakan undang-undang dasar permanen baru. Militer juga telah memulihkan unsur-unsur keadaan perang dan membubarkan parlemen yang didominasi Islamis.

Clinton mengatakan Mesir membutuhkan proses demokrasi yang inklusif yang menghormati hak-hak semua rakyat Mesir.

Komisi Pemilihan Mesir mengatakan hari Rabu pihaknya membutuhkan waktu lebih banyak untuk menelaah keluhan-keluhan yang diajukan oleh kedua calon presiden, yang menaikkan ketegangan, sementara tuduhan mengenai terjadinya kecurangan memuncak.

Komisi mengatakan para hakim masih menelaah sekitar 400 pengaduan mengenai pelanggaran kampanye dan penghitungan suara yang diajukan capres Persaudaraan Muslim Mohammed Morsi, dan saingannya, mantan perdana menteri Ahmed Shafiq.
Tanggal baru untuk mengumumkan pemenang pemilu belum diberikan.

Ditengah-tengah pertikaian yang berpotensi menjadi masalah besar itu muncul ketidakpastian baru mengenai kondisi kesehatan Hosni Mubarak, bekas presiden berumur 84 tahun yang tersingkir karena pergolakan tahun lalu dan sekarang menjalani hukuman penjara seumur hidup.

Para pejabat keamanan mengatakan hari Rabu pemimpin terguling itu berada dalam keadaan koma, sementara jantungnya dan organ-organ vital lainnya masih berfungsi. Mubarak dilarikan ke rumah sakit setelah menderita stroke.