Sekali lagi, Avengers mendatangkan malapetaka. Sebuah misi anti-teroris di Lagos, Nigeria berantakan. PBB tidak terima dengan kegagalan yang disebabkan para superhero itu.
Tetapi Captain America tidak setuju dengan intervensi politik PBB.
Sutradara Anthony Russo dan Joe Russo menghadirkan isu-isu politik dan keamanan nasional yang sama dengan yang kita hadapi sekarang ini.
Pertanyaannya adalah: Siapa yang mengawasi pihak berwenang? Seperti apa seharusnya pengawasan politik dalam perang melawan teror?
Perbedaan pendapat memecah belah kelompok itu, kata Chris Evans yang memerankan Captain America.
“Ini bukan musuh lawan pahlawan, penjahat lawan pahlawan, melainkan antar teman atau keluarga. Terkadang konflik yang paling dramatis terjadi pada orang-orang yang memiliki sejarah dan peduli satu sama lain," ujarnya.
Para superhero itu menghadapi dilema yang sangat manusiawi.
“Sangat rumit dan sulit memutuskan siapa yang benar dan siapa yang salah. Mengejutkan dan menakutkan," kata Joe Russo, sutradarai film itu.
Captain America dan Tony Stark memimpin dua kubu superhero yang terlibat dalam perang saudara yang sengit.
Plotnya disertai dengan adegan pertempuran sengit para superhero yang diperankan bintang-bintang terkenal. Chris Evans sebagai Captain America dan Robert Downey Jr. sebagai Tony Stark adalah dua tokoh utamanya. Mereka didampingi diantaranya oleh Scarlett Johansson sebagai Natasha Romanoff, the Black Widow dan Don Cheadle sebagai Letnan James "Rhodey" Rhodes, the War Machine.
Captain America: Civil War disebut-sebut sebagai film terbaik Marvel sejauh ini. Raksasa komik itu telah berjanji akan menghadirkan kisah yang lebih spektakuler di masa mendatang. [vm/al]
Serial Avengers terbaru ini penuh dengan aksi, pertempuran sengit dan isu dunia yang serius, mengangkat dilema moral dan konfrontasi antar kawan.