Dampak Covid-19: Maskapai Jepang ANA akan Pangkas 3.500 Karyawan

Seorang karyawan, mengenakan masker pelindung setelah wabah Covid-19), lewat di depan loket All Nippon Airways (ANA) di Bandara Internasional Kansai yang hampir kosong di Osaka, Jepang, 14 Maret 2020. (Foto: Reuters)

Perusahaan aviasi asal Jepang, ANA Holdings Inc, berencana untuk memangkas sekitar 3.500 karyawan dalam tempo tiga tahun ke depan karena bersiap untuk mengalami kerugian tajam akibat pandemi virus corona.

Reuters mengutip harian Yomiuri melaporkan, Minggu (25/10), melaporkan pemutusan hubungan kerja adalah bagian dari rencana restrukturisasi bisnis ANA yang lebih luas. Rencana tersebut akan diumumkan pada hari Selasa (27/10). Perusahaan sedang erusaha untuk memotong biaya tetap untuk mengantisipasi penurunan penumpang yang berkepanjangan.

ANA, yang memiliki tenaga kerja kelompok 43.500 pada tahun lalu, berencana untuk mencapai target pengurangan karyawan pada Maret 2023 melalui program penempatan dan pembekuan perekrutan.

Perwakilan ANA tidak dapat dihubungi segera.

Sebagai langkah jangka pendek, ANA sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan sebagian tenaga kerjanya ke beberapa perusahaan lain, termasuk Toyota Motor Corp, dan menjual 30 pesawat berbadan lebar yang mahal.

ANA diperkirakan menderita kerugian bersih sekitar 500 miliar yen (Rp 70 triliun) untuk tahun fiskal yang akan berakhir pada Maret. ANA telah melakukan pinjaman senilai miliaran dolar dan mengalakkan kampanye pariwisata pemerintah untuk mengatasi melorotnya jumlah penumpang secara tajam. [ah]