Untuk menghemat daya, NASA telah mematikan instrumen ilmiah lain pada pesawat ruang angkasa Voyager 2 yang telah lama beroperasi.
Badan antariksa tersebut mengatakan pada hari Selasa (1/10) bahwa instrumen sains plasma Voyager 2 yang dirancang untuk mengukur aliran atom bermuatan, dimatikan pada akhir September agar wahana antariksa tersebut dapat terus melakukan penjelajahan selama mungkin, yang diperkirakan hingga tahun 2030-an.
NASA mematikan serangkaian instrumen pada Voyager 2 dan kembarannya, Voyager 1, setelah keduanya menjelajahi planet-planet gas raksasa pada tahun 1980-an. Keduanya saat ini berada di ruang antarbintang, atau ruang antar bintang. Instrumen plasma pada Voyager 1 sudah lama berhenti bekerja dan akhirnya dimatikan pada tahun 2007.
Empat instrumen yang tersisa di Voyager 2 akan terus mengumpulkan informasi tentang medan magnet dan partikel. Tujuannya adalah untuk mempelajari petak-petak ruang angkasa di luar gelembung pelindung Matahari.
Voyager 2 yang diluncurkan pada tahun 1977 adalah satu-satunya wahana antariksa yang mengunjungi Uranus dan Neptunus. Saat ini jaraknya lebih dari 12 miliar mil (19,31 miliar kilometer) dari Bumi. Voyager 1 berjarak lebih dari 15 miliar mil (24,14 miliar kilometer) dari Bumi. [em/ab]
NASA mematikan serangkaian instrumen pada Voyager 2 dan kembarannya, Voyager 1, setelah keduanya menjelajahi planet-planet gas raksasa pada tahun 1980-an. Keduanya saat ini berada di ruang antarbintang, atau ruang antar bintang.